
SuaraSumut.id - BKSDA Provinsi Aceh menurunkan tim gabungan untuk mengatasi konflik gajah dengan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Aceh.
"Tim gabungan yang kita turunkan ini bertujuan untuk memetakan arah pergerakan gajah, sehingga gangguan di masyarakat bisa diminimalisir," kata Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, Senin (25/1/2021).
Kehadiran tim gabungan juga untuk membatasi ruang gerak gajah. Diharapkan gangguan gajah yang selama ini mengganggu masyarakat dapat segera dihentikan.
Kedatangan tim juga berupaya untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menghindari konflik dengan gajah, diantaranya dengan tidak mengubah alih fungsi lahan hutan menjadi lahan perkebunan atau pertanian.
Baca Juga: Ada Puting Beliung di Wonogiri, Yusuf Mansur Minta Warga Banyak Sedekah
"Salah satu cara untuk mengatasi konflik gajah dengan manusia, yaitu dengan tidak membuka areal hutan menjadi areal budidaya tanaman pertanian," kata Agus Arianto.
Ia mengakui, selama ini gangguan gajah yang terjadi seperti di Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya, Pidie, Aceh Timur serta daerah lainnya di Aceh disebabkan karena adanya alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan.
Sebelumnya, pada Minggu (24/1) sejumlah kebun milik masyarakat di Desa Tuwi Meuleusong Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh, rusak parah setelah diobrak-abrik seekor gajah.
Gajah juga merusak satu unit rumah warga transmigrasi lokal di Desa Ketubung Tunong, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya.
"Alhamdulillah tidak ada masyarakat yang menjadi korban jiwa dalam musibah ini," kata Kepala Desa Tuwi Meuleusong Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya Aceh Arfandi di Suka Makmue, Ahad.
Saat ini sebagian masyarakat yang bermukim di kedua desa tersebut masih ketakutan karena masih trauma dengan amukan gajah yang terjadi di pemukiman masyarakat setempat.
Baca Juga: BMKG: Angin Puting Beliung di Wonogiri Fenomena Biasa
Arfandi mengakui, selama ini konflik yang terjadi antara masyarakat dan gajah liar di daerah ini telah meresahkan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Aceh. [Antara]
Berita Terkait
-
Klaim Punya Dokumen, UGM Siap Beberkan Bukti Akademik Jokowi di Pengadilan
-
Zeneos Ionity Diperkenalkan di Lebaran Fair 2025, Ideal untuk Motor Listrik
-
Kisah Warga Aceh Sukarela Tangani Konflik Gajah
-
Krisis Konservasi: Gajah dan Harimau Sumatera Terancam di Aceh
-
Peduli Hewan Langka, Jefri Nichol Kolaborasi Dukung Konservasi Gajah Sumatera
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Polda Sumut Tangkap 3 Orang Terkait Live Porno Libatkan Anak di Bawah Umur di Deli Serdang
-
Ditetapkan Tersangka, Polrestabes Medan Diminta Tahan Dokter Detektif
-
Preman Ngamuk dan Aniaya Penjaga Konter di Medan Ditangkap
-
Bantah Ada Upaya Damai, Wings Air Laporkan Megawati ke Polres Nias
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Rabu 16 April 2025, Dapatkan Saldo Gratis Mudah Tanpa Syarat!