SuaraSumut.id - Seorang tenaga kesehatan mengalami sesak napas setelah disuntik vaksin Covid-19, usai mengikuti vaksinasi di Pendopo USU, Medan, Rabu (10/2/2021). Tenaga kesehatan tersebut langsung diboyong ke ruang pemeriksaan untuk mendapat perawatan.
Dr Irfan Hamdani, dokter penanggungjawab KIPI Rumah Sakit USU mengatakan, pasien merupakan dokter di Dinas Kesehatan Sumut. Ia mengalami gejala sesak napas pada menit ke 22 pasca-penyuntikan vaksin Covid-19.
"Dia mengeluhkan susah bernapas. Sudah kita lakukan pemeriksaan dan pertolongan emergency, kita pantau dan kondisi kesadaran baik, oksigen baik, kemudian tekanan darah sedikit meningkat. Kondisinya sebenarnya baik," kata Irfan.
Hasil analisis dan anamnesis diketahui nakes tersebut mengalami gangguan kecemasan saat berada di keramaian. Pasien juga mengalami hipertensi dalam pemakaian dua dosis obat.
Baca Juga: Pelaku Aborsi Ilegal Bekasi Tak Memiliki Kompetensi Tenaga Medis
Sehingga pada menit 22 itu timbul rasa cemas. Rasa cemas yang meningkatkan tensi kemudian menyebabkan pasien Sincope (perasaan ingin pingsan) secara tiba-tiba.
"Rasa cemas yang berlebih, susah bernapas, seolah-olah ini bagian dari efek tambahan atau reaksi ikutan pasca-imunisasi," ujarnya.
Saat ini pasien masih menjalani perawatan. Dari rekam elektrokardiogram (EKG), kondisi kesadaran pasien baik. Pihaknya sedang melakukan pemantauan selama 1 hingga 2 jam ke depan. Ketika tidak ada gejala ikutan yang muncul, maka pasien diperbolehkan pulang.
"Dengan catatan tetap melaporkan gejala ikutan yang muncul setelah pulang ke rumah," ungkapnya.
Sebelum dilakukan vaksinasi, nakes yang mengalami gejala sesak napas itu telah menjalani prosedur pemeriksaan baik itu screening maupun pemeriksaan awal apakah layak di vaksin atau tidak.
Baca Juga: Anak Buah Moeldoko Marah Gebrak Meja Kantor Gubernur Sulsel, Ini Sosoknya
"Tapi memang, kalau untuk gangguan kecemasan, itu kan tidak ada ukurannya, sehingga tidak termonitor saat dilakukan screening," katanya.
2.715 tenaga kesehatan terima vaksin Covid-19
Sementara itu, ada 2.715 tenaga kesehatan menerima penyuntikan vaksin Covid-19 yang berlangsung di Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU).
Anggota bidang penanganan kesehatan Satgas Covid-19 Sumut, Dr Restuti Hidayani Saragih Sp.PD, K-PPI, M.H (Kes), mengatakan, pekan vaksinasi dilakukan sebagai langkah percepatan atau akselerasi target vaksinasi terhadap nakes sebagai prioritas.
"Ada sebanyak 2.715 nakes yang terdaftar sampai tadi malam dan mengikuti vaksinasi pada hari ini," katanya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan terjadi kendala pendataan, sehingga tidak semua ter-cover. Meski telah diatasi dengan memperbolehkan setiap nakes mendatangi fasilitas kesehatan yang ada, namun belum berjalan maksimal sehingga dilakukan pencanangan vaksinasi massal.
"Massal yang dimaksud, kita dapat menggaet orang-orang target vaksin prioritas seperti doker, koas, asisten nakes, tenaga penunjang medis misalnya supir ambulans dan tenaga kebersihan rumah sakit. Itu termasuk tapi mereka luput dari pendataan," ujarnya.
Untuk Provinsi Sumatera Utara, vaksinasi perdana ini sebagai pencanangan yang setelah ini diharapkan akan diikuti oleh kabupaten/kota lain di seluruh Sumut.
Apalagi, secara nasional telah lebih dulu dilaksanakan yang langsung dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Kementerian Kesehatan, katanya, berharap ada peningkatan target vaksinasi kepada nakes di Sumut.
"Pada kegiatan pencanangan ini faskes yang terlibat ada delapan rumah sakit dan lima puskesmas di Kota Medan. Sumut di bawah naungan Satgas Covid-19, Ini launching sebenarnya. Dilakukan selama seminggu sampai tanggal 17 Februari," ujarnya.
Kendala vaksinasi terhadap nakes juga disebabkan masih adanya rasa ragu dan takut untuk melakukan penyuntikan vaksin. Padahal, MUI dan BPOM telah menyatakan vaksin aman dan halal.
Berdasarkan data yang ada, untuk wilayah Medan-Binjai-Deliserdang (Mebidang) range gabungan antara yang tidak bisa dan yang masih meragukan ada sekitar 20-25 persen. Data tersebut merupakan angka general saat awal vaksin di minggu pertama.
"Untuk target dokter dan nakes di Sumut di tahap awal diambil dari data dari KPC PEN adalah 74.000-an. Perlu saya sampaikan jumlah nakes ini selalu berkembang (update). Mungkin setelah resosialisasi jumlah nakes yang telah divaksin sudah meningkat," tukasnya.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
Heboh Istri Serka HS Pembunuh Eks TNI Dilepas Polisi
-
Jadwal Imsakiyah Ramadan 2025 di Kota Medan hingga Palembang, Unduh di Sini!
-
BEM Seluruh Indonesia Gelar Demo Hari Ini, Jalan Medan Merdeka Barat Mengarah Istana Ditutup Beton
-
Resep Membuat Bika Ambon di Rumah: Empuk, Bersarang, dan Anti Gagal
-
Belum Dilirik PSSI, Pemain Keturunan Medan-Surabaya Debut Starter Bikin Jong Ajax Menang Besar
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bobby Resmikan Lapangan Merdeka Medan di Akhir Jabatan: di Sini Dibacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan
-
Eks Pimpinan KPK Minta MK Diskualifikasi Cabup Madina, Apa Sebabnya?
-
Polisi Bantah Lepaskan Istri Serka HS Tersangka Pembunuhan Eks TNI
-
Inspirasi Cokelat Ndalem: Dari Sekadar Hobi, Jadi Bisnis yang Tahan Banting
-
Gawat! Website Wamendes Riza Patria Dipakai untuk Judi Online