
SuaraSumut.id - Kondisi 9 ekor orangutan sumatera (Pongo abelii) repatriasi dari Malaysia disebut mulai nyaman, dan berpotensi dilepasliarkan. Sebagian masih ada yang ketakutan.
Orangutan itu direpatriasi (dipulangkan) dari Malaysia melalui Bandara Kualanamu, Deli Serdang pada 18 Desember 2020 . Selanjutnya direhabilitasi di Pusat Karantina Orangutan Sumatera (PKOS) di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.
Satwa dilindungi itu merupakan barang bukti kasus perdagangan satwa ilegal di Malaysia yang pelakunya sudah dihukum. Orangutan masing-masing betina, yaitu Unas 12 Kg, Shielda 17 Kg, Yaya 21 Kg, Ying 15 Kg, Mama Zila 17 Kg. Sementara jantan, yaitu Feng 18 Kg, Papa Zola 20 Kg, Payet 11 Kg dan Sai 17 Kg.
"Semua orangutan sehat, telah menjalani serangkaian tes kesehatan, termasuk Covid-19 dengan hasil semua negatif. Selama di Malaysia 9 orangutan dititip dan dirawat di National Wildlife Rescue Center di Sungkai Perak-Malaysia," kata Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga: Kapal Ditangkap di Batam Selundupkan Rokok dan Minuman Keras
Ia mengatakan, orangutan Feng saat datang sangat hati-hati dan butuh waktu lama untuk memindahkan dari kandang transportasi ke kandangnya sekarang.
"Kondisinya saat ini baik, lebih rileks dan pergerakannya tidak seaktif orangutan lainnya serta cenderung kalem. Kondisinya masih normal," ujarnya.
Orangutan Sai awalnya takut dengan orang dan lebih tegang. Saat ini sudah mulai rileks. Namun, belum bisa terlalu dekat. Orangutan Shielda, awalnya terlihat lebih stres dan menjaga jarak.
"Berselang waktu, Shielda sudah mulai percaya dengan orang asal dianggap dekat dengan orangutan," ujarnya.
Ying yang awalnya sangat takut dan selalu menjauh, saat ini juga lebih nyaman dan mulai bisa memercayai orang-orang di sekitarnya.
"Orangutan Yaya yang badannya paling besar dari yang lain, pada awalnya juga stres serta kelelahan karena perjalanan. Saat ini sudah membaik," ungkapnya.
Baca Juga: Untuk Sukseskan Food Estate, Mentan Bentuk Tim Pendampingan
Begitu juga dengan orangutan Payet dan Unas, awalnya takut kini sudah mulai nyaman. Saat ini, Yaya, Payet dan Unas digabung dalam satu kandang.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Bidan Jadi Sopir Ambulans: Kisah Heroik di Dairi Akibat Efisiensi Anggaran!
-
ASEAN All Stars, AFF dan Label Tim Pemain Terbaik yang Dikhianati Para Anggotanya
-
Permohonan Kerja Sama Malaysia: Pasokan Beras dan Teknologi Pertanian dari Indonesia
-
Bertemu Mentan Amran, Mentan Malaysia Lihat Langsung Pemanfaatan Teknologi Pertanian di Indonesia
-
8 Rekomendasi Drama Malaysia Romantis, Penuh Konflik Tapi Bikin Baper
Tag
Terpopuler
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- HP Murah Itel A90 Lolos Sertifikasi di Indonesia: Usung RAM 12 GB, Desain Mirip iPhone
- 3 Klub Diprediksi Jadi Labuhan Baru Stefano Cugurra di BRI Liga 1 Musim Depan
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
Pilihan
-
Sosok Mbok Yem, 'Penjaga' Gunung Lawu dan Warungnya yang Legendaris
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
-
Beda Nasib Kakak Pascal Struijk: Main Tarkam Demi Bertahan Hidup
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
-
AS Juga Protes Kebijakan Hilirisasi Nikel Warisan Jokowi
Terkini
-
Bosan di Hari Rabu? Dapatkan Kejutan Seru dari DANA Kaget
-
Tiga Bacaan Doa Penglaris dalam Islam
-
Hilang Terseret Arus Sungai saat Bermain, Bocah di Deli Serdang Ditemukan Tewas
-
Telkomsel Gelar Program "Undi Undi Hepi", Hadiah Spektakuler
-
Kebakaran Tragis di Medan Renggut Nyawa 2 Korban, Jukir Rela Mati Demi Selamatkan Anak-anak!