Scroll untuk membaca artikel
Farah Nabilla
Kamis, 04 Maret 2021 | 17:26 WIB
Andi Arief (Twitter)

SuaraSumut.id - Andi Arief, elite Partai Demokrat menyentil Menko Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD soal tudingannya kepada Kepala Staf Presiden, Moeldoko, yang ia sebut terlibat dalam isu kudeta Ketua Umum Partai Demokrat. Agus Harimurti Yudhoyono.

Andi berharap Mahfud MD bisa memberikan tindakan berdasar hukum kepada Moeldoko.

"Pak Prof @mohmahfudmd ysh, meski ada keterlibatan KSP Moeldoko dalam kudeta Demokrat besok, saya harap Pak Prof larang perbuatan melanggar hukum Pak Moeldoko," kata Andi Arief dikutip dari cuitannya pada Kamis (4/3/2021).

Andi juga menuliskan bahwa ada dasar hukum yang bisa digunakan untuk menindaklanjuti tudingannya kepada Moeldoko.

Baca Juga: Tak Dilengkapi AD/ART Demokrat, Laporan Marzuki ke AHY Ditolak Polisi

"Dasarnya langgar UUD, UU Kepartaian, dan AD/ART Partai yang disahkan negara," cuitnya.

Aduan itu ia tujukan kepada Mahfud MD karena Andi Arief menilai bahwa Presiden Joko Widodo tak mau mendengar aduannya.

"Karena Pak Jokowi sudah enggak mau dengar lagi," imbuhnya.

Cuitan Andi Arief lapor ke Mahfud MD soal tudingannya ke Moeldoko.[Twitter/@AndiArief__]

Andi Arief belakangan ini semakin gencar melontarkan tudingannya kepada Moeldoko yang disebut-sebut terbat dalam kudeta Ketum Partai Demokrat.

Dia mengungkapkan bahwa isu kudeta Demokrat yang disebut dilakukan Moeldoko dan sebagian kader bukan lagi merupakan desas-desus. Hal ini menyusul temuan timnya di Hotel The Hill di Sibolangit Kabupaten Deli Serdang.

Baca Juga: Andi Arief Sebut Nama GAMKI Dimanipulasi untuk Kudeta Demokrat

Melalu akun twitternya @Andiarief__, dia mengatakan bahwa timnya meminta informasi ke resepsionis hotel dan menanyakan kegiatan Partai Demokrat. Akan tetapi resepsionis menjawab bahwa tidak ada kegiatan partai tersebut.

"Akan tetapi yang ada kegiatan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia ) yang dilaksanakan Selama 3 hari Kamis, Jumat & Sabtu," cuitnya dikutip Suara.com, Kamis (4/3/2021).

Diriya menyatakan, di lokasi kegiatan belum ditemukan atribut Partai Demokrat. Selain itu, tidak ditemukan nama ketua DPC se-Sumatera Utara dalam daftar tamu.

"Seperti yang pernah kami sampaikan Pak Moeldoko akan menggunakan cara gila-gilaan yang penting ada KLB tanpa izin majelis tinggi dan mengikutsertakan peserta ilegal. Bayangkan untuk mengkudeta demokrat menggunakan dan memanipulasi nama GAMKI pun dilakukan. Seperti diketahui DPD dan DPC demokrat resmi semua solid tidak mengikuti KLB nekad ini," katanya.

Pada cuitan terakhir, dia menunjukan bukti penerbangan Moeldoko. Dia mengharapkan agar Presiden Joko Widodo tidak mengetahui soal keberangkatan Moeldoko ke pertemuan tersebut.

"Mudah-mudahan Pak Jokowi dan Pak Mensesneg tidak tahu soal keberangkatan Pak Moeldoko ke Sumatera Utara dalam rangka mengambil alih kepemimpinan AHY di Partai Demokrat. Demikian juga Pak Prof @mohmahfudmd dan Pak Kapolri. Kami menemukan bukti tiket yang jatuh di bandara," ujarnya.

Moeldoko sebelumnya telah menepis dugaan keterlibatan dalam kudeta Partai Demokrat. Moeldoko menyatakan kalau dia memang kerap mendapatkan kunjungan dari sejumlah orang termasuk kader Partai Demokrat.

Load More