Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 18 Maret 2021 | 17:13 WIB
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Angka kematian ibu di Sumatera Utara sepanjang 2020 masih tergolong tinggi, yakni 187 kasus dari 299.198 angka kelahiran.

"Sehingga angka kematian ibu tahun 2020 sebesar 65,50 per 100 kelahiran hidup. Ini berdasarkan laporan pemantauan wilayah setempat (PWS) kesehatan ibu dan anak (KIA)," katanya Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, dilansir Antara, Kamis (18/3/2021).

Sementara jumlah kematian bayi sepanjang 2020 tercatat 715 dari 299.198 sasaran lahir hidup.

"Sehingga angka kematian bayi Tahun 2020 sebesar 2,39 per 1.000 kelahiran hidup," katanya.

Baca Juga: Polda Metro Tangkap Cynthiara Alona Kasus Dugaan Prostitusi Online

Meski jumlah kasus kematian ibu dan anak sepanjang 2020 masih tinggi, kata Edy, jumlah itu mengalami penurunan jika dibandingkan 2019.

Untuk kasus kematian ibu pada 2019 sebanyak 202 kasus dari 302.555 sasaran lahir hidup. Sementara kasus kematian bayi sebanyak 790 kasus dari 302.555 sasaran lahir hidup.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah mengatakan, tingginya angka kematian ibu dan anak akibat minimnya pengetahuan dalam proses kehamilan, persalinan dan perencanaannya.

"Kurangnya pengetahuan dan juga faktor gaya hidup," tukasnya.

Baca Juga: Jokowi: Sekolah Dibuka Setelah Vaksinasi Massal COVID-19

Load More