SuaraSumut.id - Biaya tinggi masih menjadi persoalan produk-produk unggulan di Aceh. Tingginya biaya membuat produk tersebut tidak kompetitif.
Demikian dikatakan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Aceh Safuadi, dilansir Antara, Selasa (23/3/2021).
"Biaya tinggi membuat produk-produk unggulan Aceh tersebut tidak kompetitif," katanya.
Safuadi mengatakan, biaya tinggi produk-produk dari Aceh tersebut timbul karena digarap sendiri-sendiri. Seperti logistik, ditangani sendiri-sendiri, serta lain sebagainya.
Padahal Aceh memiliki potensi dan sumber daya untuk menciptakan produk berkualitas. Namun, potensi dan sumber daya tersebut digarap sendiri-sendiri.
Seharusnya semua potensi tersebut ditangani secara terintegrasi, sehingga semuanya bisa dioptimalkan menghasilkan produk unggulan dengan biaya rendah.
"Persoalan biaya tinggi ini harus dicarikan solusi bersama, jangan berjalan sendiri-sendiri, sehingga produk dari Aceh mampu berkompetisi dengan produk daerah lain," ujarnya.
Misalnya, Bea Cukai memiliki informasi dan fasilitas. Kemudian, BUMN bisa memfasilitasi lahirnya produk unggulan dengan harga murah. Kemudian, bagaimana distribusinya dilakukan secara integrasi dengan Bea Cukai, sehingga tidak menimbulkan biaya tinggi.
Penyebab produk dari Aceh memiliki biaya tinggi karena tidak pintu keluar barang. Selama ini, pintu keluar tersebut ada di daerah lain.
Baca Juga: 5 Kualitas Diri yang Jika Kamu Miliki, Bisa Curi Perhatian Pria!
"Aceh harus membuat pintu keluar sendiri. Dengan pintu keluar ini persoalan biaya bisa diselesaikan sendiri, sehingga faktor biaya tinggi tersebut bisa ditekan," tukasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional