SuaraSumut.id - Sidang kasus dugaan penipuan Rp3,6 miliar lebih berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Selasa (6/4/2021). Terdakwa Tanuwijaya Pratama dan Robert Sulistian merupakan kakak beradik.
Dalam sidang lanjutan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Fransiska Panggabean menghadirkan saksi korban Rudy dan mantan pegawai terdakwa Fitria.
Rudy mengaku, kedua terdakwa membujuk dirinya bekerjasama dalam bentuk investasi modal usaha. Di perusahaan kedua terdakwa bergerak dalam usaha meubel dan furniture.
Karena dijanjikan keuntungan yang besar dan sudah berteman, Rudy memberikan modal uang dan barang senilai sekitar total Rp 3.610.000.000.
"Saya sudah berteman dengan terdakwa Tanuwijaya sejak sekolah, awalnya saya tidak tertarik, tapi setelah dijanjikannya keuntungan, saya menyerah dan uang itu saya berikan secara bertahap sejak bulan Maret 2016 sampai dengan Mei 2017," kata Rudy di hadapan majelis hakim yang diketuai Immanuel Tarigan, dilansir dari Medanheadlines.com--jaringan Suara.com.
Namun, selang berapa lama berkas dan pembukuan yang diminta Rudy tak kunjung diberikan. Ia mempertanyakan hal tersebut pada kedua terdakwa.
"Mereka tidak transparan saya suruh buat surat perjanjian, tapi tidak ada. Saya sudah ada itikad baik menunggu kejelasan. Saya sudah biayai semua, ibunya sakit pun saya biayai," ujarnya.
Kedua terdakwa mempergunakan uang modal investasi yang diberikan untuk biaya operasional usaha meubel, membayar hutang, dan membayar sewa gudang.
Uang itu juga digunakan untuk renovasi gudang, pembelian mesin pembuatan pabrik perabot dan meubel, sewa ruko 3 pintu, untuk down payment (DP) pembelian dua unit mobil pikap, untuk kebutuhan perputaran modal usaha serta untuk kebutuhan pribadi kedua terdakwa.
Baca Juga: Solusi Pemulihan Ekonomi, Menpora Dorong Sport Tourism di Minahasa Utara
Akhirnya diketahui bahwa ternyata selama ini kedua terdakwa, telah melakukan rangkaian kebohongan kepada Rudy. Namanya tidak dimasukkan menjadi pesero pengurus pada CV.
Permata Deli, terdakwa juga tidak ada mengalihkan modal tersebut ke perusahaan yang baru.
Kedua terdakwa telah mendirikan perusahaan baru yaitu CV. Akela Pratama Meuble, akan tetapi tidak diaktifkan dan tidak memiliki perizinan baik Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) maupun Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
"Modal yang saya berikan tidak dikembalikan, bahkan keuntungan yang 30% juga tidak ada. Saya sudah ada itikad baik menunggu. Saat mediasi diberikan cek 18 lembar Bilyet Giro Panin Bank, namun ternyata terdakwa kembali berbohong, karena yang bisa diuangkan cuma 1 lembar," ujarnya.
Merasa kecewa dan tidak habis pikir telah dibohongi oleh temannya sendiri, ia melaporkan perbuatan terdakwa ke Polda Sumut.
Sementara itu, jaksa mengatakan akibat perbuatan kedua terdakwa sehingga Rudy mengalami kerugian sebesar Rp 3.610.000.000.
Berita Terkait
-
Soal Dugaan Penipuan TKK Bekasi, Nuralim Mengaku Sebagai Perantara
-
Waspada Penipuan Modus Ngaku Petugas BPS, Begini Cirinya
-
Polres Jember Bongkar Kasus Penipuan Suami Istri Berkedok Dukun Sakti
-
Akhir Pelarian Emak-emak ASN Terkait Kasus Penipuan Ratusan Juta di Rohul
-
Kejati Sumut Tangkap Buron Kasus Penipuan
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dirut Pegadaian Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumut
-
Telkomsel Pulihkan 21 Site di Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan Sosial
-
Jelang Natal, Asian Agri Adakan Pasar Murah Minyak Goreng di Labusel
-
Puncak HUT Ke-68, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh
-
Anak Perempuan Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan Ternyata Masih SD, Motifnya?