Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 17 April 2021 | 12:30 WIB
Ilustrasi mengajarkan anak puasa. [Shutterstock]

SuaraSumut.id - Bangun sahur menjadi aktivitas khusus selama Ramadhan yang mungkin menantang bagi orangtua. Hal ini dikarenakan buah hati harus bangun jauh lebih pagi dari biasanya.

Psikolog keluarga Ayoe Soetomo mengatakan, orangtua sebaiknya memberi tahu soal seputar sahur dan Ramadhan sejak jauh-jauh hari. Ini dilakukan agar anak sudah mempersiapkan diri dan tahu dirinya harus bangun lebih pagi agar kuat berpuasa.

"Sebaiknya ajak anak mengetahui puasa Ramadhan dari jauh-jauh hari atau beberapa hari sebelum puasa agar anak tidak sulit bangun sahur," kata Ayoe, dilansir dari Antara, Sabtu (17/4/2021).

Coba dengan mulai bercerita tentang kisah-kisah agama seperti cerita para nabi jelang tidur, misalnya. Berbincanglah dengan buah hati bahwa sebentar lagi umat muslim akan melaksanakan puasa Ramadhan yang melibatkan aktivitas sahur.

Baca Juga: Catat! Ini Perubahan yang Terjadi Pada Tubuh Saat Anda Berpuasa

Jelaskan apa kegunaan sahur, juga jam berapa dia harus bangun selama bulan puasa. Agar anak lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar beribadah selama Ramadhan, libatkan juga anak dalam diskusi soal menu makan sahur.

"Biar tidak sulit, dari malam sudah ajak ngobrol, 'besok kita sahur ya jadi harus bangun pagi'. Atau ajak bantu siapkan menu masakan, lalu tanya mau menu apa," katanya.

Jika anak sudah siap dan bersemangat untuk puasa, aturlah jam tidur agar anak tidak lebih mudah dibangunkan pada dini hari.

Dirinya menyarankan orangtua untuk mulai mengenalkan puasa pada anak sejak usia empat tahun.

Cara mengenalkannya bukan dengan mengharuskan dia berpuasa secara penuh, tapi mengetahui rutinitas puasa seperti sahur pada pagi hari, juga kewajiban untuk menahan haus dan lapar hingga waktunya berbuka puasa.

Baca Juga: Begal Bernama Satria Ramadhan Tewas Dikeroyok di Bulan Ramadhan

Secara perlahan, seiring bertambahnya usia, ajak anak untuk belajar berpuasa mulai dari setengah hari hingga akhirnya bisa berpuasa hingga sehari penuh.

"Sesuaikan sama usia saja, jangan paksa anak yang masih terlalu kecil. Kalau dirasa kuat, tidak apa-apa dilanjutkan untuk berpuasa."

Ketika anak sedang belajar puasa, ada kalanya dia akan merasa tergoda untuk berbuka sebelum waktunya.

Untuk anak yang fisiknya sudah kuat untuk belajar puasa, anak bisa membuat mereka "lupa" dengan rasa lapar dan haus lewat aktivitas-aktivitas menarik dan menyenangkan seperti bermain.

Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan orangtua adalah mengasosiasikan puasa dan bulan Ramadhan sebagai kegiatan yang menyenangkan karena ada aktivitas seperti shalat tarawih berjamaah di rumah atau buka puasa bersama di rumah bersama orangtua.

Dengan demikian, puasa tidak menjadi beban berat bagi anak dan mereka bisa menjalaninya dengan riang gembira.

Load More