"Yang beliau percayakan untuk mendirikan Masjid yang pada tahun 1870, namun keberadaannya (tetap kokoh) sampai pada tahun-tahun berikutnya," katanya.
Ahmad menuturkan, dengan visi Sultan Mahmud Perkasa Alam didukung arsitektur pada saat itu, berdirilah Masjid Al Osmani yang bergaya modern.
"Ada gaya eropanya, ada gaya timur tengahnya ada gaya indianya, ada gaya arsitektur cinanya dibalut keseluruhannya Melayu Deli-nya," imbuhnya.
Menilik ke bangunan masjid, kata Ahmad, maka akan tampak ciri khas dari Eropa, Timur Tengah, China, dan Melayu Deli.
"Perhatikan bangunan demi bangunan masjid ini, ada bangunan timbul yang kita kenal dengan minimalis Eropa dan itu sudah dibuat pada tahun 1870," katanya.
"Gaya timur tengah bangunan ini tiang demi tiang bangunan ini, diatasnya ada bulatan ladam kuda itu persis seperti yang ada di timur tengah. Kalau kita perhatikan di dalam masjid ini, bentuk reliefnya dan gayanya mengembang ke bawah, kuncup ke atas, mengingatkan bangunan India, Taj Mahal," sambungnya.
Sementara di bagian pintu yang berada di tiga penjuru, yakni selatan, barat, dan utara terlihat ukiran ornamen khas Tiongkok.
"Keseluruhan bangunan dicat dengan warna kuning dan dicat dengan warna hijau. Filosofinya yakni Kuning menunjukkan ke-Melayuan dan hijau ke-Islaman," ucapnya.
Wujud Kerukunan Umat Beragama di Medan
Baca Juga: Dramatis Bayi Kembar Siam Dempet Dada Dipisahkan 20 Dokter RSUD dr Moewardi
Masjid Raya Al Osmani yang memiliki kapasitas 1000 orang ini, juga merupakan wujud dari kerukunan antara umat beragama yang ada di Medan.
Ahmad melanjutkan, hal ini terlihat dari adanya sumbangsih tokoh masyarakat Tionghoa, Tjong A Fie dalam pembangunan masjid.
"Antara Tjong A Fie dan Sultan Deli keakraban cukup baik. Dalam pembangunan sedikit banyak ada sumbangsih dari Tjong A Fie, mungkin melihat dari gaya pintunya mungkin sumbangsih pikiran dari Tjong A Fie, sehingga masjid kita ini nuansa seninya mengarah kesana," tuturnya.
Oleh karenanya, masjid ini menjadi simbol kerukunan umat beragama yang sejak dahulu kala sudah terpelihara dengan apik di Medan.
"Dan generasi selanjutnya, harus tetap menjaga hidup damai dan rukun dengan umat beragama lainnya khususnya yang ada di Medan," pungkasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pilihan Makanan Sehat Pengganti Nasi untuk Sarapan Bergizi
-
Sederet Street Food Khas Thailand, dari Tod Mun Pla hingga Cacing Goreng
-
4 Sunscreen Wardah untuk Perlindungan Maksimal Sehari-hari, Cocok Semua Jenis Kulit
-
Gerindra Sumut Kembali Bantu Korban Banjir di Langkat, 1.000 Paket Dikirim ke Besitang
-
Heboh Remaja Perempuan di Medan Diduga Bunuh Ibu Kandung