Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 07 Mei 2021 | 08:10 WIB
Kue kering siap disajikan untuk Hari Raya Lebaran. [Suara.com/M Aribowo]

SuaraSumut.id - Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah menjadi berkah bagi pengusaha kue kering di Medan.

Setelah tahun 2020 sebelumnya mengalami penurunan omset akibat pandemi Covid-19, maka tahun ini usaha rumahan pembuatan kue kering mulai bangkit.

Seperti yang dialami Asmayani (46), salah seorang pengusaha kue kering di Jalan Merpati 2, Perumnas Mandala Medan. 

Lebaran tahun ini dirinya kebanjiran pesanan kue kering. Bahkan, ia sudah menghentikan pesanan seminggu sebelum lebaran.

Baca Juga: Sungai Cileungsi Meluap, Wilayah Bojongkulur Bogor Terendam Banjir

"Alhamdulillah tahun ini (pesanan) meningkat, (tahun lalu) Covid-19 itu menurun 50 persen ini alhamdulilah naik lagi," katanya, kepada SuaraSumut.id, Kamis (6/5/2021).

Ia mengaku, pesanan kue sudah mengalir sejak sebelum memasuki Ramadan. 

"Hingga mau lebaran ini terus ada order, closing order tanggal 7 ini," ujar Asmayanti.

Pesanan bukan hanya dari dalam kota Medan juga, tapi juga merambah hingga ke luar provinsi seperti Aceh, dan Gorontalo.

"Kue favorit Almond, Capuccino, Almond Mata, dan Nenas," ungkap Asmayanti.

Baca Juga: Link Live Streaming Arsenal vs Villarreal

Bukan tanpa sebab kue buatan Asmayanti bisa mendapat pesanan hingga luar kota. Resepnya, kualitas rasa menjadi utama.

"Kalau untuk rasa boleh dijamin, (kami) pakai bahan nomor satu," kata Asmayanti.

Pemasaran kue kering Asmayanti juga masih dijalankan secara konvensional, yakni dari mulut ke mulut. Per topples kue kering buatannya dijual sekitar Rp 35 ribu sampai dengan Rp 65 ribu.

"Sudah 100 kotak kartun lebih (terjual), 1 kotak isinya 12 toples kue. Untuk tepung terigu sudah menghabiskan 17 goni 25 kg," jelasnya.

Senada juga disampaikan salah seorang pembuat kue kering bernama Sylvi Maulida. Wanita yang juga berprofesi sebagai guru ini mengatakan juga mengalami peningkatan penjualan kue kering di tahun ini.

"Edisi (lebaran) tahun ini saya keluarkan Nastar Premium Taiwan, ini sudah tembus penjualan hingga 400 pieces," katanya.

Sylvi mengatakan, pembuatan kue kering sudah dilakukan sejak sebelum Ramadan. 

"Minggu ini udah berhenti produksi, sudah istirahat. Pemesan ada yang lewat online, ada juga rekan-rekan kerja," pungkasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More