SuaraSumut.id - Pandemi mengharuskan banyak orang untuk menjaga jarak sosial dan mengurangi kerumunan.
Namun demikian, hidangan dan kue-kue Lebaran tetap tersaji di meja-meja di hampir setiap rumah. Hidangan khas Lebaran seperti sambal goreng ati, opor ayam, rendang, sayur labu serta hidangan bersantan lainnya, menjadi teman setia ketupat yang sedap untuk disantap. Belum lagi kue-kue seperti nastar, sagu keju, kaastengel hingga kue lapis legit.
Aneka hidangan dengan jumlah kalori fantastis, serta hidangan bersantan yang kaya akan kolesterol, menjadi wajar untuk disantap saat keriaan Lebaran yang dirayakan setiap satu tahun sekali. Tetapi, apakah betul aman meski disantap hanya setahun sekali, atau sungguhkah hanya setahun sekali jenis makanan ini dinikmati?
Yang harus disadari, makan ketupat dan hidangan bersantan seperti opor ayam, sayur nangka atau pepaya, dan rendang umumnya tidak setahun sekali.
Baca Juga: Petasan Meledak Malam Lebaran, Rumah Ambrol Tubuh Korban Terbelah
Tapi mungkin saja kombinasi semua makanan itu yang dimakan setahun sekali. Coba hitung berapa kali Anda makan nasi Padang dengan lauk rendang? Atau makan lontong sayur buat sarapan dalam seminggu?
Makanan ini sebenarnya juga sudah umum jadi makanan sehari-hari buat sarapan, jadi kita sendiri yang harus kendalikan porsi makannya. Masalah yang kedua adalah soal berapa banyak makan santan dalam sehari?
"Sebenarnya ini bisa jadi bermasalah, bisa jadi tidak masalah. Yang harus diingat, semua makanan jika disantap dalam jumlah berlebihan tidak akan sehat, termasuk makanan bersantan yang umumnya rendah serat ini," ujar ahli gizi dari RS Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani, dilansir dari Antara, Kamis (13/5/2021).
Pada prinsipnya hanya diri kita sendirilah yang tau apa saja yang sudah dimakan selama ini dan kita sendiri jugalah yang mengetahui seberapa banyak yang sudah dikonsumsi.
"Pengendalian diri merupakan satu satunya cara yang paling baik," kata Christina.
Baca Juga: Samsung Akan Rilis Galaxy Watch 4 dan Watch Active 4 dengan Wear OS
Dokter spesialis gizi dr. Amalia Primahastuti, M.Gizi, Sp.GK mengatakan makanan khas lebaran sebagian besar dibuat menggunakan santan yang mengandung lemak jenuh.
"Lemak jenuh merupakan jenis lemak yang konsumsinya perlu dibatasi, jadi tips aman menyantap hidangan lebaran tersebut adalah dengan tidak berlebihan," ujarnya.
Dia menjelaskan, santan yang masuk ke dalam golongan lemak jenuh yang perlu dibatasi, yakni kurang dari 7 persen total kalori harian atau sekitar 15 gram lemak dengan perkiraan kebutuhan 2000 kalori. Santan 100gr mengandung 230kkal kalori, 2.29gr Protein, 23,84 gr lemak, 23,84gr karbohidrat, dan 0 mg kolesterol.
Ia menjelaskan, santan sendiri memang tidak mengandung kolesterol, tetapi mengandung asam lemak dan trigliserid yang dapat dibakar oleh tubuh. Tetapi jika santan diolah dalam waktu lama dan dihangatkan maka lemak yang terkandung dalam santan berubah menjadi lemak jenuh.
Lemak jenuh ini dapat meningkatkan kadar LDL (lemak jahat) dalam tubuh. Banyaknya LDL dalam darah dapat menyebabkan penumpukan lemak dipembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan aliran darah ke jantung dan otak. Akibatnya, hal ini dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit jantung dan stroke.
Kolesterol sendiri terkandung dalam bahan makanan yang berasal dari hewan misalnya daging sapi, jerohan, dan sumber makanan hewani lainnya. Sehingga gabungan antara santan dan jenis bahan makanan hewani dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dalam makanan.
Salah satu tips menahan diri agar tidak kalap ketika melihat deretan makanan lezat di meja adalah dengan memilih satu saja hidangan bersantan yang akan Anda nikmati.
"Bila ada rendang, gulai, dan opor tersaji di meja, maka pilih satu saja yang akan dimakan. Dan jangan lupa tetap konsumsi sayur dan buah," kata Amalia.
Bila memang Anda sulit mengontrol porsi makan, dia menyarankan untuk mengonsumsi buah sebelum makanan berat. Trik itu bisa jadi salah satu cara mengontrol asupan makanan, sebab lambung sudah terisi sebelumnya dengan buah yang kalorinya lebih rendah. Rasa kenyang juga muncul lebih cepat sehingga Anda secara otomatis bisa membatasi asupan makanan yang berkalori tinggi. Anda juga bisa memilih menu-menu yang lebih sehat saat lebaran seperti semur, rawon, sop atau soto.
Pengganti santan
Selain pengendalian diri, pemilihan bahan makanan dan cara memasak yang baik juga dapat mempengaruhi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Hidangan khas lebaran seperti gulai opor, santan, dan sambal ati pada dasarnya menggunakan santan kental sebagai salah satu bahan utamanya.
Sebagai alternatif, penggunaan santan yang banyak dan kental dapat digantikan dengan susu skim, susu rendah lemak, susu kedelai, bahkan kemiri. Susu skim atau susu rendah lemak, serta susu kedelai dapat menggantikan gurihnya santan yang tentunya dengan rasa yang tidak kalah enaknya.
Tapi tetap harus diingat jumlah penggunaannya dan cara memasaknya. Susu skim dan susu kedelai memiliki protein yang lebih tinggi daripada santan, sehingga jika dimasak terlalu lama dan terlalu sering dipanaskan protein yang terkandung di dalamnya akan rusak akibat panas.
"Oleh karena itu, baiknya susu skim atau rendah lemak dan susu kedelai bisa dimasukkan terakhir setelah masakan hampir matang. Trik lainnya adalah dengan menggunakan jenis daging yang rendah lemak atau ayam tanpa kulit," ujar Christina.
Selain santan, hidangan lebaran lain yang harus diperhatikan juga adalah banyaknya porsi ketupat atau lontong yang dikonsumsi. Di beberapa daerah di Indonesia ketupat direbus selama 2 hingga 4 jam dengan santan untuk memberikan rasa gurih yang khas dan teksturnya padat, sedangkan lontong biasanya dikukus dengan waktu yang lebih singkat sehingga teksturnya lebih lunak daripada ketupat.
Walaupun berbahan dasar sama yakni beras, tetapi terdapat perbedaan nilai gizinya. 1 buah ketupat biasanya memiliki berat 103gr dan berat 1 buah lontong biasanya 90 gr. Berdasarkan nilai gizinya 100 gr ketupat mengandung energi 160kkal, 2.42 gramlemak, protein 3.217 gr, dan 30.36 gr karbohidrat.
Untuk 100 gr lontong mengandung energi 144kkal, 0.23 gr lemak, 2.76 gr protein, dan 31.76 gr karbohidrat. Sedangkan 100gr nasi memiliki nilai gizi 175 kkal, 4 gr protein dan 40 gr karbohidrat. Kemudian pilihan mana yang lebih sehat dan lebih baik untuk dikonsumsi akan dikembalikan lagi kepada porsi dan teman makannya.
Hidangan lebaran jelas kurang lengkap tanpa adanya opor ayam, rendang, sambal goreng hati kentang. Rata-rata hidangan lebaran yang seperti ini mengandung lemak tinggi dan rendah serat.
Dengan pemilihan jenis bahan makanan yang lebih ramah kesehatan tentunya akan sangat membantu tubuh untuk menjadi lebih sehat. Setelah sebulan berpuasa dan mendapatkan manfaat seperti mendapatkan berat badan ideal tentunya kita tidak ingin berat badan yang sudah ideal bisa kembali melonjak naik hanya dengan makan makanan yang tinggi lemak dan rendah serat.
Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan, serat banyak terkandung di sayur dan buah, batasi gula dan lemak.
Berita Terkait
-
Suka Makan Mie Instan? Ini Tips Sehat untuk Mengonsumsinya
-
Ingin Ikut Lomba Lari? Sontek Tips Sehat dari Nirina Zubir Agar Tampil Prima
-
Tips Sehat Minati Atmanegara di Usia 60 Tahun, Makanan Tak Berpantang!
-
Rahasia Langsing Igor Saykoji: Jalan Kaki Rutin 2 Tahun!
-
Tips Sehat dan Murah Ala Igor Saykoji, Rutin Jalan Kaki 2 KM Sehari
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
Terkini
-
Ibu di Medan Polisikan Anak Kandung karena Sering Diancam Parang, Pelaku Ditangkap
-
Tim Edy-Hasan Datangi Majelis Wali Amanat USU, Desak Periksa Rektor Muryanto Diduga Cawe-cawe
-
Manfaat Laptop AI Tipis ASUS Zenbook S 14 OLED
-
Longsor Tutupi Badan Jalan Penghubung Desa di Karo, Lalu Lintas Sempat Terhenti
-
Truk Hilang Kendali di Lampu Merah Slipi, Satu Tewas