Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 03 Juli 2021 | 23:02 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution saat diwawancarai usai melaunching pengelolaan sampah bio teknologi di TPA Terjun Marelan, Sabtu (3/7/2021). [Budi Warsito/Suara.com]

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan M Husni mengatakan, ujicoba penggunaan sistem bio teknologi juga dilakukan di Pasar Induk Lau Cih dan Taman Cadika.  

Semua sampah-sampah pemotongan pohon dijadikan pukuk melalui sistem bio teknologi. Ke depan TPA Namo Bintang akan dikelola Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS).

"Di Pasar Induk, sampahnya bahkan tidak sampai ke TPA dengan menggunakan teknologi ini. Kita berharap nantinya pengolahan sampah sudah dari hulu dan hilirnya," jelasnya.

Pengolahan sampah sistem bio teknologi ini, kata Husni, merupakan yang paling efisien dari pengolahan sampah.

Baca Juga: Innalillahi, Aktivis Perempuan dan Lingkungan Emmy Hafild Meninggal Dunia

Proyek ini selain kerjasama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan dengan Mitra Biosis Ekoteknik (MBE) selaku pemegang teknologi, juga melibatkan PKPS serta Universitas Sumatera Utara (USU) yang diharapkan dapat membantu membuat studi kelayakan dan naskah akademik.

"Pupuk hasil dari pengolahan sampah dengan menggunakan sistem bio teknologi sudah diuji.

Nutrisinya sudah ada dan logam beratnya sudah tidak ada sehingga sangat aman untuk digunakan industri pertanian," paparnya. 

"Kalau sudah dalam skala besar, harapan Pak Wali Kota Medan pupuk yang dihasilkan bisa menunjang sektor pertanian di Sumut, mungkin juga nasional," tambahnya. 

Dalam pengolahannya dibutuhkan waktu tujuh sampai delapan hari. Sampah-sampah di windrow terlebih dahulu, lalu ditreatment secara teknologi bio teknologi. 

Baca Juga: Pasokan Oksigen RSUP Dr Sardjito Dikabarkan Menipis, Berisiko Ganggu Perawatan Pasien

Selanjutnya, diayak untuk memilah mana yang menjadi pupuk dan mana menjadi RDF ataupun SRF. Saat ini ada 14 ton pupuk sudah dihasilkan. Di mana dari 2 ton sampah akan menghasilkan 1.000 ton pupuk. 

Load More