SuaraSumut.id - Dedi Irawan, warga yang tinggal di Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan meminta bantuan dari Gubernur Sumu Edy Rahmayadi. Pasalnya, anaknya bernama Luqyana Syasya yang berusia lima tahun mengalami penyakit kulit aneh.
Sekujur tubuh hingga kuku kaki bocah itu mengelupas. Penyakit itu ada sejak ia masih kecil. Dimulai dengan munculnya bintik berair di beberapa bagian hingga menjalar ke seluruh tubuhnya. Dedy berharap gubernur dapat membantu anaknya untuk mendapat perawatan.
"Harapannya semoga anak saya bisa sembuh. Saya berharap Gubernur Edy membantu untuk penyembuhan Luqyana," kata Dedi, kepada SuaraSumut.id, Kamis (8/7/2021).
Dedi mengaku, kondisi anaknya kini semakin memprihatinkan. Tidak hanya badan yang terkelupas, kini penyakit itu mulai menyerang pada bagian dalam mulut.
Baca Juga: PPKM Darurat, Pengguna KRL Jogja-Solo Dibatasi 35 Persen dan Wajib Pakai Masker Ganda
"Kondisi anak saya sekarang makin memburuk, tidak hanya kulit yang mengelupas tapi sudah ke lidahnya juga. Bahkan giginya juga mulai patah dan membusuk," kata Dedi.
Dedi menceritakan, anaknya lahir di kampungnya di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Saat Luqyana baru lahir, keluarga menemukan luka kecil di kaki. Semula mereka mengira itu luka karena proses persalinan.
Selang beberapa hari mulai muncul bintik merah pada beberapa bagian tubuh anaknya. Dalam hitungan hari bintik merah itu mulai menjalar ke sekujur tubuh anaknya itu.
"Muncul bintik merah seperti bekas luka bakar gitu. Tapi belum semua badan itu, masih di beberapa aja seperti di kaki baru mulai muncul di badan. Hitungannya hanya beberapa hari saja itu," ungkapnya.
Dedy mengaku penyakit anaknya terbilang aneh. Jika sedang kambuh badannya basah oleh keringat, lalu menyebabkan gatal sehingga harus digaruk oleh sang anak. Dedi tak tega melihat penderitaan anaknya itu, apalagi mendengar tangisan Luqyana saat dimandikan.
Baca Juga: Profil Ardi Bakrie, Suami Nia Ramadhani yang Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
"Kalau lagi kumat, basah semua badannya. Pas lagi kering ya kering. Efek obat itu nggak ada nampak gitu gatal, nggak tahu lah kita, mungkin imun dia di dalam lah, pas kering dikira sudah sembuh, naik lagi, timbul lagi (luka). Asal dimandiin dia nangis, karena perih itu sepertinya," ujar Dedi.
Dedi yang bekerja sebagai sopir pabrik di Medan mengajak keluarganya pindah dari Madina ke Medan, tepatnya di Kelurahan Tangkahan, Martubung, Pasar 5 Jalan Rawa 2, Lingkungan 4, Gang Sarino.
Alasannya agar sang anak bisa dirawat maksimal di Medan. Satu persatu rumah sakit mereka sambangi untuk menyembuhkan penyakit Luqyana. Dedi pernah membawa anaknya itu berobat ke RSUP H Adam Malik dan Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).
Dedi bahkan pernah membawa anaknya berobat di klinik spesialis kulit dan sempat lama menjalani pengobatan. Akan tetapi setiap tempat yang mereka datangi selalu memberikan diagnosa yang berbeda-beda, namun kondisi anaknya itu tak kunjung membaik.
"Yang lama kami berobat itu di klinik spesialis di Jalan Ringroad itu. Pihak klinik bilang itu auto imun, jadi imun dia sendiri yang jadi obatnya. Ada yang bilang genetik, ada juga katanya auto imun, terus ada juga dibilang ini keturunan," beber Dedi.
Diduga dampak Aktivitas Tambang Emas
Dedi mengaku beberapa hari ini ia sempat membaca berita tentang dua orang anak yang dijenguk oleh Gubernur Edy Rahmayadi lantaran penyakit yang dideritanya. Kebetulan kedua anak tersebut dari kabupaten yang sama dengannya.
Penyakit kedua bocah yang dijenguk oleh Gubsu Edy itu diduga dampak dari zat berbahaya Merkuri yang digunakan dalam aktifitas menambang emas di wilayah tersebut.
"Kalau yang saya baca di berita memang kondisinya sama bang dengan anak saya. Apalagi dalam berita itu diduga kan karena tambang itu, karena memang di daerah kami memang banyak yang begitu," kata Dedi.
Meski ada dugaan dampak dari zat berbahaya limbah aktivitas pertambangan, ia mengaku selama Luqyana dalam kandungan, dia dan istri tidak pernah bersentuhan langsung dengan aktifitas pertambangan itu. Pekerjaan tersebut pernah dilakoninya namun itu jauh sebelum ia berkeluarga.
Tidak ada gejala yang muncul saat Luqyana masih dalam kandungan, kondisi sang ibu sehat persis seperti saat mengandung anak pertamanya dan layaknya ibu hamil pada umumnya.
"Kondisinya waktu hamil itu sehat, gak ada gejala apa-apa. Kalau anak saya mulai ada tanda-tanda itu saat dia lahir. Di telapak kaki udah nampak mengelupas. Tapi kalau nambang (bekerja tambang) itu dulu sih waktu saya tamat sekolah, belum berkeluarga lah. Tapi anak pertama saya sehat-sehat aja kok," jelasnya.
Dedi mengakui bahwa aktifitas penambangan emas lazim beroperasi di wilayah mereka, baik yang dikelola oleh perusahaan maupun warga setempat, saban hari beroperasi.
Apalagi pemukiman warga di desa itu rata-rata mengikuti aliran sungai. Sehingga air sungai rusak dan tidak lagi digunakan warga.
"Rumah kami itu mengikuti jalur sungai. Sehingga diduga limbah pertambangan mengalir di sungai yang dahulunya menjadi sumber air bagi warga setempat," ungkapnya.
Setelah berulang kali berobat tidak ada perubahan, kini Dedi beralih ke pengobatan alternatif. Namaun dari pengobatan itu belum juga ada tanda-tanda kesembuhan, bahkan saat ini seluruh kuku kaki anaknya itu sudah mengelupas.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
6 Penyakit yang Sering Muncul saat Musim Hujan, Salah Satunya Influenza!
-
Lowongan Kerja Host Live Olshop di Medan
-
Viral Ayah di Padangsidimpuan Minta Bantuan Prabowo, Anaknya Jadi Tersangka Gegara Terima Video Asusila
-
Siapa Ryan van de Pavert? Pemain Keturunan Medan-Surabaya, Main di Ajax Amsterdam Bareng Anak Rafael van der Vaart
-
Striker Berdarah Medan Eligible Jadi Finisher Mematikan Timnas Indonesia, Dijamin Anti Gagal!
Tag
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
-
Siapa Rauf Purnama, TKN Prabowo-Gibran yang Kini Jadi Komisaris Utama Antam
Terkini
-
Edy Disinggung soal Cagar Budaya Benteng Putri Hijau Rusak, Ternyata Ada Kasus Korupsi
-
Turunkan Ongkir Paket, Lion Parcel Dukung UMKM Medan
-
Perkosa Gadis Usai Kabur dari Lapas, Narapidana Ini Ditembak Polisi
-
2 Mantan Kepala Unit BRI Kutalimbaru Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Kredit Fiktif
-
Mencekam! Geng Motor Bersajam Serang Warkop di Delitua, 1 Motor Warga Dirampas