SuaraSumut.id - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Medan melonjak pada Selasa (13/7/2021). Ada penambahan 404 kasus, sehingga total menjadi 19.800 orang.
Kondisi itu dikutip dari akun resmi media sosial instagram Pemerintah Kota Medan. Sementara itu, angka kesembuhan Covid-19 akumulasinya menjadi 17.494 orang setelah adanya penambahan 95 orang.
Wali Kota Medan Bobby Nasution mengakui, terjadi lonjakan jumlah kasus terpapar Covid-19 di Sumut dan Kota Medan sebagai penyumbang angka terbanyak. Lonjakan itu seiring gencarnya tracing yang dilakukan saat PPKM darurat di Medan.
"Seperti yang disampaikan tadi oleh Pak Gubernur bahwa penambahan kasus iterjadi karena penambahan tracing yang kita lakukan terhadap warga sehingga jumlahnya bertambah. Untuk Medan saja dalam seminggu saja ada sekitar 2.000 tracing kita," ujarnya.
Meski terjadi kenaikan jumlah kasus, kata Bobby, secara positifity rate Kota Medan menurun. Dari sebelumnya 3.01 menjadi 2,8 saat ini.
Bobby mengaku, saat ini indikator penanganan Covi-19 ada pada positifity rate atau keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Ketersediaan tempat tidur di rumah sakit untuk penanganan Covi-19 masih mumpuni.
"Angka 400 ini tidak boleh kita anggap biasa, ke depan akan kita gencarkan di treatment, ini menjadi tanggungjawab Pemkot Medan melaksanakannya," katanya.
Pelanggar akan Ditindak
Bobby mengatakan, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat di Medan berjalan sesuai rencana. Namun demikian, Bobby mengaku masih ada masyarakat yang belum mematuhi saat penyekatan.
Baca Juga: Nekat Melapak di Depan Mal PGC, Tukang Servis HP: Kalau Gak Begini, Kami Mau Makan Apa?
Setelah tiga hari sosialisasi yang dilakukan baik kepada pemilik tempat usaha maupun mobilitas masyarakat, ke depan akan dilakukan tindakan tegas bagi yang masih melanggar.
"Ini adalah hari terakhir kita sosialisasi dan hari-hari ke depan akan dilakukan tindakan lebih tegas oleh petugas di lapangan," kata menantu Presiden Jokowi ini.
Pada hari pertama pelaksanaan PPKM Darurat masih ditemukan pelaku usaha yang membuka usahanya dan mobilitas masyarakat masih tinggi.
Namun, setelah dilakukan sosialisasi secara masif pada hari kedua mobilitas masyarakat semakin berkurang dan pelaku usaha sudah banyak yang menaati.
"Memang banyak di lapangan yang mengatakan tidak mengetahui di hari pertama, itu kemudian kita lakukan sosialisasi dan pada hari kedua semakin banyak yang menaati dan hari ini sudah kita lihat mobilitas semakin berkurang dan selanjutnya ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat," tukasnya.
Kontributor : Muhlis
Tag
Berita Terkait
-
Pemprov Fungsikan Asrama Haji dan Tambah Tower JSC untuk Pasien COVID 19
-
Australia Perpanjang Lockdown Sydney Hari Ini karena COVID-19 Masih Menggila
-
Pedangdut Neneng Anjarwati Meninggal Dunia Saat Berjuang Lawan Covid-19
-
Besok, Presiden Jokowi Luncurkan Paket Obat Gratis Pasien COVID-19
-
Melonjak! Kasus Covid-19 di Medan Bertambah 404 Orang Dalam Sehari
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
Terkini
-
5 Skincare Terbaik untuk Lansia Usia 60 Tahun ke Atas, Tetap Sehat dan Nyaman di Usia Senja
-
JPU Tuntut Pidana Mati Dua Kurir 89,6 Kg Sabu di Medan
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak