SuaraSumut.id - Sejumlah penarik becak motor (Parbetor) yang kerap mangkal di seputaran Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Kamis (15/7/2021) sore tampak lesu.
Sebagian ada yang duduk di trotoar, memandang jalan yang sepi, sembari mengisap rokok tembakau. Sebagian lagi memilih tidur di dalam bak penumpang, sejenak melupakan runyamnya kenyataan yang kian menghimpit.
Para Parbetor ini merasakan dampak nyata penerapan PPKM darurat di Kota Medan. Penumpang sepi, membuat pemasukan mereka untuk kebutuhan sehari-hari juga sepi.
"Streslah, stres! Apa yang mau kubawa ke rumah kalau sepi gini," kata Edo (48), salah seorang parbetor ketika ditemui wartawan SuaraSumut.id.
Dengan wajah kusut karena baru bangun tidur, pria ini mengatakan, pendapatannya anjlok. Mirisnya belum ada bantuan yang didapat.
"Agar supaya irit pas di luar, kami buat kayak dapur umum di pinggir jalan, untuk masak mi, buat kopi, kalau gak terasa kali," ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Dame (50) penarik betor lainnya. Ia mengaku, merasakan kesulitan akibat dampak PPKM darurat.
"Biasakan (sebelum PPKM) dapat Rp 75 ribu, sekarang tak dapat. Sepi penumpang, orang kerja yang lain gak ada lagi. Belum lagi mutar-mutar karena banyak disekat," kata Dame warga Jalan Perjuangan Medan.
Ia berharap pemerintah juga memperhatikan para Parbetor yang mengais nafkah lewat jasa transportasi di Medan.
Baca Juga: Kasatpol PP Gowa Minta Maaf Anggotanya Pukuli Ibu Hamil
"Belum ada dapat bantuan, darimana? Semoga PPKM ini gak panjang, pandemi berlalu, kalau diperpanjang tapi gak ada bantuan, itulah nanti yang gawat," katanya sembari membetulkan masker.
Warga Bantu Warga
Dame mengutarakan, sejauh ini bantuan yang diterima para parbetor hanya dari warga.
"Kadang ada warga yang lewat dikasih kami nasi bungkus, ada yang kasih beras. Itulah paling, kalau dari pemerintah belum ada," ungkapnya.
Dame berharap agar kiranya pemerintah lebih memperhatikan nasib rakyat kecil yang terdampak PPKM darurat.
"Ya perhatikan nasib kami gimana, saat ini kami pada menjerit, kalau terus begini gawat," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Siap Bayar Denda Pedagang dan Masyarakat Kecil yang Langgar PPKM Darurat
-
Tutup Selama PPKM Darurat Medan, Pedagang Kain: Bisa Makan Saja Syukur!
-
16 Tempat Usaha di Papua Terbakar, Pedagang Pinang Jadi Saksi
-
Kalah dengan Pedagang, Penyekatan Akses ke Tiban Center Akhirnya Dibongkar
-
Pedagang non Bahan Pokok di Pasar Palabuhanratu Tolak Tutup Toko
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera