SuaraSumut.id - Suasana kota Medan yang cerah pada Sabtu (17/7/2021) siang, kontras dengan perasaan hati pemilik dan pekerja coffee shop yang mengalami penurunan omzet drastis selama masa PPKM Darurat.
Semenjak diberlakukannya PPKM darurat, omset coffee shop di Medan ikut "babak belur". Pendapatan coffee shop bahkan bisa turun hingga 80 persen.
Sejumlah pengusaha kopi, karyawan dan barista yang terdampak dipaksa memutar otak untuk meraup pendapatan untuk keberlangsungan usaha dan kehidupan sehari-hari.
Mengeluh saja tak ada gunanya. Alhasil, mereka pun memilih turun ke jalan menjual kopi.
Teriknya mentari yang membakar kulit mereka tahankan, untuk menjual kopi di pinggir jalan seputaran Lapangan Merdeka Medan.
"Jadi kami turun ke jalan jemput pelanggan, karena pemberlakuan PPKM pemerintah ini gak ada solusinya, jadi kami kawan-kawan beberapa coffee shop di Medan kami turun jalan menjual kopi ke petugas petugas dan warga yang ada di jalan," ujar salah seorang Barista bernama Hendri Rudolf kepada SuaraSumut.id
Ia mengatakan pemberlakuan PPKM ini berdampak drastis sampai 80 persen. Mirisnya, meski sudah dalam kondisi tertatih-tatih, masyarakat yang terdampak belum mendapat bantuan.
"Makanya sama pemerintah saya menyampaikan tolong-lah pak kasih solusinya," kata Hendri.
Dengan pendapatan minim, membuat pengusaha kopi dan karyawan pusing tujuh keliling.
Baca Juga: Pria yang Usir Satpol PP di Medan Viral Lagi, Kini Ancam Cerai Istri di Depan Umum
"Karena kami banyak yang dibayar mulai dari masalah tempat, belanja-belanja, dan kebutuhan karyawan, dampaknya lumayan ngeri," ungkap Hendri.
Menurutnya, cara take away juga terdampak ke pemasukan.
"Yang namanya orang ngopi udah pasti duduk kan nongkrong, apalagi jalan disekat orang take away pun berkurang. Ngambil 20 persennya aja pun gak Sampek kalau take away," imbuhnya.
"Kalau bisa ada bantuan subsidi, kami berjuang sendiri ini mau keliling rencana mau ke pos penjagaan," harapnya.
Pantauan wartawan, para barista membawa 100 botol kecil berisi minuman kopi dan nonkopi. Perbotol minuman dijual seharga Rp 15 ribu.
Dalam aksinya, penjual kopi juga membawa poster kartun berisi tulisan "Segelas Kopimu Berarti Bagi Kehidupan Kami".
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera