SuaraSumut.id - Buruh yang tergabung dalam FSPMI Sumut meminta agar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat tidak diperpanjang.
Ketua FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo mengaku, rencana perpanjangan PPKM darurat akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial masyarakat, khususnya kaum buruh yang sudah mengalami imbas PHK dan dirumahakan sejak pandemi Covid-19 mewabah.
"Sejak Covid-19 banyak buruh di PHK, apa lagi kalau ada pembatasan begini. Pengusaha juga akan menutup usahanya, maka yang jadi korban adalah buruh," kata Willy dalam keterangannya, Minggu (18/7/2021).
Willy mengaku, pihaknya bukan tidak mendukung pemerintah dalam hal mencegah penyebaran Covid-19. Namun demikian, pemerintah diminta juga memikirkan dampak bagi masyarakat akibat adanya penyekatan tersebut.
"Kita dukung segala program pencegahan penyebaran Covid-19, tapi berikan juga solusi bagi masyarakat yang terdampak.
Contoh perusahaan yang tutup buruhnya harus ditanggungjawabi upahnya selama tidak bekerja," kata Willy.
Data Disnaker soal PHK dengan alasan Covid-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini sudah di angka 20 ribuan otang. Belum lagi buruh yang di rumahkan tanpa dibayar upahnya.
Untuk itu, Pemkot Medan dan Pemprov Sumut diminta untuk berfikir ulang memperpanjang PPKM darurat yang justru dianggap mematikan ekonomi masyarakat.
"Cukup petugas PPKM memperketat dan terus menghimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan setiap melakukan aktivitasnya," jelasnya.
Diketahui, PPKM darurat di Medan kemungkinan diperpanjang. Hal itu menyusul keputusan pemerintah pusat yang menyatakan memperpanjang masa PPKM darurat di Pulau Jawa dan Bali.
Baca Juga: Bergerak Cepat, Mensos Tingkatkan Bantuan Sosial Regular dalam Bentuk Beras
"Sepertinya diperpanjang sampai dengan 2 Agustus nanti," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution, Sabtu (17/7/2021).
Bobby berharap, masyarakat menaati pemberlakukan dan aturan PPKM darurat yang saat ini sedang berjalan. Jika masyarakat taat dengan 5 M , maka secepatnya kondisi dan jumlah kasus Covid-19 di Kota Medan segera melandai.
"Makanya ini kita minta kepada masyarakat sekali lagi ayoklah kita sama sama patuhi protokol kesehatan kita tahu kita semua tak mau Kota Medan terus terusa seperti ini. Kami butuh bantuan masyarakat, karena kalau hanya kami yang menerapkan prokes, ini gak bakal bisa selesai Covid-19, bahkan meningkat," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Tolak Perpanjangan PPKM Darurat, Aliansi BEM Sukabumi Serukan Aksi 21 Juli
-
Ingatkan Jokowi Soal PPKM Darurat, Rocky Gerung: Presiden Tetap Gak Mau Kalah Pamer
-
Rencana PPKM Darurat Diperpanjang, Ini Usulan Rudy untuk Pemkot Solo
-
PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli, Anies Belum Dapat Arahan dari Pusat
-
Imbas PPKM Darurat, Pedagang Ketupat Keluhkan Penjualan Turun
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera