SuaraSumut.id - Pandemi Covid-19 memasuki tahun kedua di Indonesia. Hal itu membuat kondisi keuangan masyarakat tertekan. Apalagi para pedagang yang kesulitan mendapatkan pemasukan di tengah pemberlakuan PPKM Level 4.
Banyak warga menjual barang-barang mereka untuk memenuhi kebutuhan. Emas atau perhiasan menjadi salah satu jenis barang yang sering dijual.
Hal itupun dibenarkan oleh Novi yang merupakan penjual emas. Saat ini, kata Novi banyak masyarakat menjual perhiasan mereka ke Toko Emas.
"Memang sekarang banyak orang yang jual emasnya. Kalau yang beli emas ada juga tapi beberapa saja. Mereka yang beli emas orang-orang yang akan pesta," kata Novi, kepada SuaraSumut.id, Selasa (27/7/2021).
Setiap hari, katanya pemilik toko emas harus menyiapkan banyak uang cash untuk membeli emas dari masyarakat. Bahkan, para pemilik toko emas kesulitan untuk mencari uang cash.
"Sekarang ini harus banyak pegang uang cash. Karena banyak orang yang datang jual emasnya. Rata-rata kawan-kawan yang lain mengalami itu," paparnya.
Selain menjual perhiasan emas, banyak juga masyarakat yang menggaadaikan perhiasan mereka. Hal itu diketahui berdasarkan catatan dari PT Pegadaian.
Di mana aktivitas transaksi masyarakat di PT Pegadaian Kanwil I Medan mengalami peningkatan. Tercatat, hingga Juni 2021 peningkatan transaksi sebesar 6,82 persen.
Humas Pegadaian Kanwil I Medan Gopher Manurung mengatakan, Kota Medan menjadi lumbung transaksi PT Pegadaian sejak pandemi Covid-19.
Baca Juga: Terkuak di Sidang, Alex Noerdin Disebut Terima Duit Rp2,4 M dari Masjid Raya Sriwijaya
"Sampai dengan Juni 2020 jumlah rekening aktivitas transaksi tercatat 1.026.641. Peningkatan terjadi pada 2021, dimana dari catatan kamk, sampai dengan Juni 2021, jumlah rekening aktivitas transaksi naik menjadi 1.101.760. Terdapat peningkatan 6.28 persen," kata Gopher Manurung.
"Dari 33 Kabupaten kota yang ada di Sumut, tentunya Kota Medan yang menjadi lumbung transaksi dan aktivitas nasabah Pegadaian," imbuhnya.
Emas, kata Gopher, merupakan barang yang paling banyak ditransaksikan masyarakat. Baik itu berbentuk perhiasan maupun bentuk lainnya.
"Sembilan puluh persen emas perhiasan atau dalam bentuk batangan," tukasnya.
Kontributor : Budi warsito
Berita Terkait
-
Anggotanya Asyik Karaoke Saat Pandemi Covid-19, Ketua DPRD Solo: Semua Pakai Masker Kok!
-
Jual Emas Tak Sesuai Kadar, 4 Orang Ditetapkan Tersangka
-
Sempat Hidup Pas-pasan, Zaskia Sungkar Ungkap Ibunya Jual Emas Demi Bisa Liburan
-
Janda Tua di Tangerang Terciduk Jual Emas Palsu, Sama Polisi Dilepaskan
-
Viral Emak-Emak Nekat Beraksi Lagi Jual Emas Palsu, Ini Tampangnya
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial