Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 29 Juli 2021 | 13:18 WIB
Seorang pria di Medan memakai masker. [Suara.com/Suhardiman]

SuaraSumut.id - Penggunaan masker pada wajah merupakan hal yang krusial dan harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19.

Pemakaian masker juga akan melindungi dari penularan Covid-19 jika orang lain terinfeksi atau sakit bersin, batuk atau berbicara.

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) dr James Allan Rarung mengaku, penting untuk memilih dan memakai masker yang baik dan tepat agar dapat meningkatkan proteksi terhadap diri. Masker wajah dipakai dengan menutupi hidung dan mulut sampai dagu.

Sebelum memakai masker, tangan harus bersih. Pasang masker dengan cara memegang tali yang di samping dan mengaitkan ke telinga atau belakang kepala.

Baca Juga: Pulang Umrah Mantap Jadi Kristen, Ini yang Membuat Lukman Sardi Keluar dari Islam

Pakailah masker sampai menutupi mulut, hidung dan dagu, serta pastikan tidak ada celah di antara kulit wajah dan masker. Saat menggunakan masker bedah, bagian yang lebih berwarna terletak di luar dan yang putih atau kurang berwarna menghadap ke dalam.

Hindari menyentuh masker saat digunakan. Jika tidak sengaja tersentuh, segera mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau minimal menggunakan cairan pembersih tangan. Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru atau apabila sudah memakainya kurang lebih 5-6 jam.

"Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan berulang kali, akan tetapi dicuci terlebih dahulu dan dijemur di bawah sinar matahari sampai kering. Untuk membuka masker, harus lepaskan dari belakang. Jangan menyentuh bagian depan masker," katanya, dilansir dari Antara.com, Kamis (29/7/2021).

Masker satu kali pakai harus dibuang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan sabun cuci.

Saat ini, tingkat infeksi semakin tinggi dan daya tahan virus Covid-19 makin lama lewat udara atau aerosol. Untuk itu, dianjurkan untuk memakai masker dua lapis. Lapisan pertama adalah masker bedah dan lapisan paling luar adalah masker kain.

Baca Juga: Pentingnya Lingkungan yang Baik Guna Mendorong Proses Belajar Berkualitas di Sekolah

"Jika menggunakan masker N95 maka cukup satu lapis saja, karena daya pelindungnya sudah sekitar 95 persen. Apabila hanya menggunakan masker medis saja, maka daya blokir dari partikel aerosol atau percikan lendir sekitar 56,1 persen saat dilakukan percobaan batuk. Sedangkan masker kain hanya memblok sekitar 51,4 persen," katanya.

Namun, jika mengombinasikan masker medis dan kain menjadi masker ganda atau "double masking", maka bisa memblok hingga 85,4 persen partikel udara terkontaminasi tersebut.

Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, saat ini varian Delta merupakan varian mengkhawatirkan, sedang melanda di Indonesia.

Varian tersebut menular dengan cepat dan mampu beradaptasi dengan antibodi, baik yang dihasilkan diri sendiri secara alami karena terinfeksi Covid-19 maupun yang diciptakan dari vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh.

Dengan semakin mengkhawatirkannya varian tersebut dan masalah kasus kesakitan dan kematian akibat Covid-19 yang tinggi, maka penting untuk meningkatkan perlindungan diri. Masyarakat seharusnya menggunakan dua masker, yakni masker bedah di dalam dan masker kain di luar.

Memakai masker di tengah pandemi Covid-19 harus menjadi gaya hidup untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan Covid-19. Ia mengingatkan masyarakat untuk rutin mengganti masker karena idealnya masker digunakan selama empat jam.

Pemakaian masker dengan benar harus dibarengi dengan tindakan protokol kesehatan lain seperti menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Semua itu dilakukan secara ketat dan disiplin guna mengoptimalkan upaya pencegahan agar tidak banyak lagi yang terinfeksi Covid-19," tukasnya.

Load More