SuaraSumut.id - Ombudsman RI Perwakilan Sumut akan melakukan investigasi kasus dugaan penganiayaan terhadap narapidana Lapas Kelas 1 Tanjung Gusta Medan, yang beredar dan viral di media sosial.
Kasi Penyelesaian Laporan Ombudsman Sumut, James Marihot Panggabean mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi secara inisiatif penyebab terjadinya penganiayaan tersebut.
"Kami akan melakukan dua hal terkait video itu. Pertama kami menunggu dulu proses penegakan hukum di tingkat kemenkumham," katanya, melansir digtara.com--jaringan suara.com, Senin (20/9/2021).
Ia mengaku, yang menjadi persoalan juga soal bagaimana di lokasi itu bisa dilakukan perekaman. Selain itu, bagaimana proses pengamanan dan pemenuhan hak-hak tahanan itu sendiri.
"Langkah kami sementara ke depan akan dilakukan investigasi. Dalam waktu dekat juga akan mengundang pihak Lapas untuk memintai keterangan serta Kabid keamanan yang bertanggung jawab," katanya.
Pihaknya juga kemungkinan akan dilakukan sidak ke lokasi untuk memintai keterangan dari kepala keamanan lapas dan pihak lainnya.
"Ya jadi kemungkinan juga sidak ke lokasi untuk memintai informasi ke kepala satuan pengamanan dan struktural yang ada di lapas tersebut," katanya.
Periksa 10 saksi
Kepala Lapas Kelas IA Tanjung Gusta Medan Erwedi Supriyatno mengaku, pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi dalam kasus tersebut. Mereka yang diperiksa terdiri dari dua petugas dan warga binaan.
Baca Juga: Cegah Penggunaan Oli Mesin Kedaluwarsa, Begini Cara Baca Kode Produksi
"Sudah ada 10 yang sudah kita mintai keterangan. Jadi kami belum bisa menyimpulkan," katanya.
Ia menjelaskan, jika benar adanya tindak kekerasan yang dilakukan oknum dari warga binaan sendiri atau petugas, maka akan diberikan tindakan yang tegas sesuai aturan yang berlaku.
Dirinya mengaku, korban adalah narapidana kasus narkoba. Putusan Pengadilan Negeri Medan menghkumnya selama 14 tahun.
"Sekarang sudah menjalani sekitar 7 tahun. Untuk alamat kami belum tahu. Tapi kasusnya ada di Medan," katanya.
Terkait dugaan adanya dimintai uang kepada narapidana, Ia menyatakan untuk sementara ini tidak benar.
"Karena di blok sel itu juga tempat isolasi dari warga binaan yang baru dipindahkan dari lapas lain. Termasuk warga binaan yang memiliki resiko tinggi," tukasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Penganiayaan Berdarah di Gerbang Sekolah, Umar Dibacok Gegara Larikan Istri Tetangga
-
Buntut Penganiayaan M Kece oleh Napoleon, Propam Periksa Petugas Rutan Bareskrim
-
Enam Orang Saksi Diperiksa, Terkait Kasus Penganiayaan Muhammad Kece
-
Polisi Akan Periksa Napoleon soal Penganiayaan Terhadap M Kece
-
Viral Pria Diduga Dianiaya di Lapas Medan, Begini Kata Kalapas
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih