SuaraSumut.id - Dua bocah kakak adik jatuh ke sungai dari Jembatan Pea Bagot, Desa Sigotom Godung Borotan, Kecamatan Pangaribuan, Tapanuli Utara (Taput), Kamis (7/10/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.
Akibat insiden itu, sang kakak meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara adiknya selamat.
Kapolres Taput AKBP Ronald Sipayung melalui Kasubbag Humas Aiptu W Baringbing mengungkapkan, korban meninggal dunia berinisial HAS (11), sedangkan korban selamat MMTS (7).
Keduanya merupakan warga Desa Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gerbang, Kota Bekasi.
"Dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi yang kita himpun, keduanya datang dari tempat tinggalnya Desa Sigotom Timur, Kecamatan Pangaribuan menuju Desa Pea Bagot. Mereka hendak ke rumah neneknya dengan menaiki sepeda dimana HAS membonceng adek nya MMTS, " jelas Aiptu W Baringbing dalam keterangannya, Kamis (7/10/2021) malam.
Saat melintasi jembatan, diduga HAS kehilangan kontrol. Akibatnya, sepeda nya tercebur ke sungai dari atas jembatan. Dimana posisi jembatan berada daerah turunan dan tikungan ke kanan searah tujuan korban.
"Akibat hilang kontrol, sehingga korban meluruskan jalan nya lalu terjun ke dalam sungai yang diperkirakan tinggi jembatan ke sungai sekitar tujuh meter dan sungai berisi bebatuan," katanya.
Pada saat kedua korban terjatuh ke dalam sungai, adiknya yang selamat menangis minta tolong dari bawah jembatan korban MMTS menjerit.
Salah seorang warga sekitar yang tengah melintas bernama Arminaraf Tambunan (33) mendengar jeritan tersebut. Ia lalu berhenti dan melihat ke bawah jembatan.
Saksi pun turun ke sungai dan mengangkat korban ke atas. Lalu korban pun memberitahukan bahwa abangnya masih di sungai.
"Saksipun kembali turun menolong korban. Setelah menyelam sungai korban HAS pun di temukan sangkut di batu. Lalu korban diangkat, namun sudah tidak bernyawa," papar Aiptu Baringbing.
Saksi pun memghubungi warga lain untuk membawa kedua korban ke Puskesmas Pangaribuan dan melaporkan ke Polsek Pangaribuan.
"Korban masih berstatus warga Bekasi karena mereka bersama ibunya baru pindah ke Desa Sigotom Timur, Kecamatan Pangaribuan setelah ayahnya meninggal bulan Juli yang lalu," imbuhnya.
"Saat in, korban sudah di serahkan kepada keluarganya dan kita masih melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi untuk memastikan penyebab kejadian tersebut," pungkas Aiptu Baringbing.
Berita Terkait
-
Kesal Istri Disuruh Ngutang, Pria di Tapanuli Utara Bakar Kakak Ipar dan Anaknya
-
Viral Ibu dan Anak Terjatuh ke Sungai dari Jembatan Gantung, Begini Kondisinya
-
Duh, Kakak dan Adik di Sumut Jadi Korban Pencabulan Tetangga
-
Warga Desa Terpencil di Tapanuli Utara Akhirnya Menikmati Listrik PLN
-
Imbas Pandemi Covid-19, Kunjungan Wisman Melalui Bandara Silangit Kosong
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Hadir di Tengah Warga, Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan Bencana di Tiga Titik Sumatera Utara
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai
-
Ratusan Sekolah di Aceh Timur Rusak Diterjang Banjir