Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 10 November 2021 | 19:00 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [Ist]

SuaraSumut.id - Bobby Nasution secara pribadi memberikan beasiswa kepada 300 warga Medan dengan sejumlah kriteria. Di antaranya bagi warga Medan yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19 akan mendapat prioritas kuliah gratis hingga wisuda di Universitas Prima Indonesia (Unpri).

Proses pendaftaran beasiswa tersebut pun sudah selesai dan saat ini sudah masuk proses seleksi. Informasi dari tim seleksi, terdapat lebih dari 1.000 pendaftar dari setiap kecamatan. Namun yang diprioritaskan oleh Bobby adalah warga Medan yang tidak mampu.

Ada sejumlah program studi yang dapat menjadi pilihan bagi penerima beasiswa di Unpri yakni program studi keperawatan dan kebidanan, keguruan dan ilmu pendidikan serta teknologi dan ilmu komputer.

Ada juga jurusan agro teknologi, kesehatan masyarakat, ekonomi dan hukum. Pendaftaran sudah dimulai sejak 26-31 Oktober dan formulir pendaftarannya dapat diambil di Kantor Kecamatan sesuai domisili.

Baca Juga: Tubagus Joddy Jadi Tersangka Kecelakaan Maut yang Tewaskan Vanessa Angel dan Suami

Bobby Nasution menegaskan, pemberian 300 beasiswa kepada warga Medan adalah program pribadinya.

"Jadi pemberian beasiswa ke Unpri itu program pribadi saya sebagai Bobby Nasution, bukan program Pemko Medan. Jadi pemilihan Unpri itu tak ada kaitan dengan Pemko Medan, itu murni pribadi saya," kata Bobby, Rabu (10/11/2021).

Sebelumnya, Praktisi Pendidikan Profesor Dr Syawal Gultom mengatakan, program beasiswa Bobby menjadi program yang sangat dinanti-nantikan di dunia pendidikan. Apalagi, hal tersebut ditujukan bagi masyarakat kurang mampu.

"Nah, ini adalah cara yang paling mudah untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Apalagi, diperuntukkan bagi 300 orang dan diutamakan yang tidak mampu, karena banyak anak yang tidak mampu tapi berprestasi. Jadi, intinya, ini adalah kebijakan yang sangat bijak," katanya.

Syawal mengatakan, program beasiswa yang juga ditujukan bagi pelajar yang menjadi yatim/piatu karena orangtuanya yang meninggal akibat Covid-19 juga jadi satu poin penting.

Baca Juga: Peparnas Papua: Lima Rekor Para-atletik Kembali Pecah

Sebab, bisa saja ketika orangtua meninggal dunia, pelajar menjadi putus sekolah atau tidak dapat melanjutkan pendidikan karena ketiadaan biaya.

"Jadi, kami berharap apa yang sudah dilakukan dapat dipertahankan, bahkan kalau bisa ditambah. Namun, untuk saat ini dipertahankan saja itu sangat baik. Pasti banyak orang yang mendukung dan mendoakan agar Pak Wali selalu diberikan kesehatan. Bisa kita bayangkan, anak-anak yang mendapat beasiswa kemudian bisa bekerja dengan baik, pasti mereka akan mengingatnya," tukasnya.

Load More