SuaraSumut.id - Jaringan Masyarakat Sipil mengirimkan surat terbuka untuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Surat terbuka itu terkait RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
Koordinator Jaringan Masyarakat Sipil Sumatera Lely Zailani berharap, melalui surat terbuka yang dilayangkan, Arilangga Hartarto dapat memberikan instruksi kepada anggota DPR-RI dari Partai Golkar untuk mendukung RUU PPRT dan RUU TPKS di parlemen.
"Kami meminta Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketum Partai Golkar menginstruksikan anggota DPR-RI dari Partai Golkar untuk mendukung kejelasan RUU PPRT dan RUU TPKS di parlemen. Ini sebagai bentuk komitmen Partai Golkar terhadap hak atas keadilan bagi korban dan masyarakat marjinal," kata Lely kepada SuaraSumut.id, Rabu (15/12/2021).
Surat terbuka yang buat karena dari penelusuran bahwa beberapa Fraksi, khususnya Fraksi Partai Golkar menunda, serta tidak kunjung menyetujui dan mendukung proses penyelesaian kedua RUU itu.
"Dalam catatan, RUU PPRT sudah masuk prolegnas dan dalam proses penyusunan naskah hampir 17 tahun. RUU TPKS sudah 5 tahun tertunda dan sampai saat ini belum ada kepastian apakah itu mendapatkan ruang prioritas untuk diselesaikan," katanya.
Lely bersama rekan-rekan lainnya berharap, Golkar sebagai partai yang telah lama berkiprah dan punya pengalaman panjang di Tanah Air dapar berpihak untuk penyelesaian dua RUU tersebut.
"Kami berharap aspirasi kami ini dapat diserap dan Bapak Airlangga berkenan memberikan instruksi kepada anggota Fraksi Golkar di DPR RI," pungkasnya.
Berikut isi surat terbuka Jaringan Masyarakat Sipil untuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto:
Surat Terbuka
Baca Juga: Viral! Ustaz di Lumajang Kepergok Istri Kumpul Kebo dengan Wanita Lain
Kepada Yth.
Bapak Airlangga Hartarto
Ketua Umum Partai Golkar
Salam solidaritas,
Bersama dengan surat yang kami layangkan ini, besar harapan kami Bapak selalu dalam keadaaan sehat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari,
Bapak Airlangga yang baik.
Perempuan di Indoensia terus mengalami disriminasi. Data lembaga layanan dan media massa menjukan angka kekerasan seksual yang dialami perempuan dan anak terus meningkat di Indoensia. Modus dan cara pelaku kekerasan seksual semakin menerikan hingga membuat kondisi korban semakin tertekan dan putus asa. Akibatnya beberapa waktu lalu, perempuan korban pemaksaan aborsi hingga bunuh diri (kasus di Mojokerto) karena mengalami keputusasaan dalam proses mencari keadilan yang tidak kunjung ada.
Diskriminasi juga dialami Pekerja Rumat Tangga (PRT), mereka masih berada dalam situasi tidak layak, rentan mengalami kekerasan baik dari dalam dan luar area kerja, perlakuan diskriminatif dan perlakuan tidak layak sebagai pekerja. Terlebih dari itu, karena adanya pengakuan peran PRT sebagai pekerja berdampak pada pemenuhan hak dasar mereka untuk memperoleh hak kesehatan, hak pendidikan, dan hak partisipasi dalam sistem demokrasi. Kelompok PRT masih menjadi warga yang ditinggal dan diabaikan.
Dalam catatan proses legislasi ternyata Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga sudah masuk Prolegnas dan dalam proses penyusunan naskah hampir 17 tahun dan RUU Penghapusan Kekerasan seksual sudah 5 tahun tertunda. Namun hingga kini belum ada kepastian apakah RUU PPRT mendapatkan ruang prioritas untuk diselesaikan. Catatan advokasi pengawalan menunjukan bahwa beberapa Fraksi, khususnya Fraksi Partai Golkar yang menunda, tidak kunjung menyetujui dan mendukung prosesnya di parlemen.
Tag
Berita Terkait
-
Banyak Kasus Kekerasan Seksual Mencuat, DPR: Ini Momen RUU TPKS Harus Segera Disahkan
-
Belasan Santriwati Diperkosa Guru, Ridwan Kamil Dorong RUU TPKS Segera Terealisasi
-
Marak Kasus Kekerasan Seksual, Dorongan Pengesahan RUU TPKS Terus Menggema
-
Geger Guru Pesantren Perkosa Santri Di Bandung, KPAI Desak RUU TPKS Segera Disahkan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih