SuaraSumut.id - Sebuah postingan di media sosial menyebut seorang anak meninggal dunia usai divaksin.
Postingan itu beredar di salah satu akun Facebook pada Senin (25/1/2022).
"Jangan kalian kasih anak kalian vaksin, bila itu dibilang DBD kalau DBD bila badannya bintik-bintik, ini badannya mulus tidak ada tanda merah, setelah vaksin sang anak ngedrop demam hari ketiga, satu minggu kemudian mengeluarkan darah dari hidung dan mulut yang gak berhenti ternyata pembuluh darah otak sudah pecah. Disini aku mau bertanya sekarang anak mati siapa yang tanggung jawab, aku tidak menyalahkan pihak sekolah karena mereka bekerja terpaksa harus melakukan ini, sekarang apa kami harus diam anak kami mati, disini saya mau bertanya kepada pemerintah kota Tanjung balai kenapa anak anak harus divaksin imun tubuh anak itu tidak sebanding sama orang dewasa sedangkan yang dewasa pun lemas tidak berdaya apalagi anak," demikian narasi dalam postingan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut dr Aris Yudhariansyah menjelaskan, anak itu meninggal bukan karena divaksin Covid-19.
"Kita sudah konfirmasi ke Tanjung Balai, menurut Kadinkes Tanjung Balai (anak meninggal) demam berdarah," katanya, kepada SuaraSumut.id, Selasa (25/1/2022) malam.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Tanjung Balai Ali Azhari menyampaikan anak itu meninggal dunia karena menderita demam berdarah (DBD).
"Bukan karena vaksin tapi dia DBD," katanya.
Ali menjelaskan, anak tersebut menjalani perawatan di rumah sakit pada Sabtu (22/1/2022) kemarin.
"Sampai di rumah sakit diperiksakan ternyata igG igM nya sudah positif, menandakan ia positif, kena DBD. Jumlah leukositnya juga turun," ujarnya.
Dari pemeriksaan dokter, kata Ali, terkuak bahwa sang anak sudah menderita demam selama enam hari sebelumnya.
Baca Juga: Delapan Orang Tewas, Satu Pertandingan Perempat Final Piala Afrika Pindah Venue
"Sudah diobservasi selama 6 jam di rumah sakit, di situ dia muntah darah, gak salah sampai satu gelas. Oleh dokter dirujuk ke rumah sakit di Medan, (Sabtu) jam 6 sore dibawa," katanya.
Pada Minggu (23/1/2022), pihak Dinkes Tanjung Balai mendapatkan informasi kalau nyawa anak tidak tertolong.
"Saya dapat kabar hari Minggu meninggal," imbuhnya.
Begitu dapat laporan dari rumah sakit, kata Ali, pihaknya langsung melakukan tindakan dengan menyemprotkan fogging di sekitar areal rumah anak.
Terkait kabar meninggalnya anak itu disebut karena vaksin Covid-19, Polres Tanjung Balai juga membantahnya.
"Tidak benar kabar tersebut (meninggal usai divaksin," kata Kasubbag Humas Polres Tanjung Balai Iptu Ahmad Dahlan Panjaitan.
Tag
Berita Terkait
-
3 Jenis Vaksin Booster Ini Berikan Perlindungan Paling Tinggi Pada Penerima Vaksin Sinovac, Apa Saja?
-
Pfizer-BioNTech Luncurkan Uji Coba Vaksin COVID-19 Khusus Omicron
-
Di Sekadau Vaksin Booster Hanya Diperuntukan Bagi Nakes, Slamet Berharap Masyarakat Juga Segera Dapat
-
Tengok Proses Vaksin Covid-19 di Kepulauan Riau, Jokowi: Semoga Bisa Jadi Pagar Bagi Penyebaran Omicron
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan
-
5 Sepatu Lari Murah Berkualitas Mulai 300 Ribuan, Cocok untuk Pemula
-
GoTo Salurkan Bantuan untuk Ribuan Mitra Driver Terdampak Banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra
-
Gubernur Aceh: Bupati Cengeng Hadapi Bencana Lebih Baik Mundur!