SuaraSumut.id - Masyarakat Tionghoa di Kota Medan menyambut suka cita perayaan Tahun Baru Imlek, Selasa (1/2/2022).
Gegap gempita perayaan sudah terasa sejak malam pergantian tahun baru terdengar suara pesta kembang api bersahut-sahutan. Lokasi Vihara juga ramai didatangi masyarakat Tionghoa.
Terlihat juga pernak pernik khas Imlek berwarna merah juga bertebaran di penjuru sudut kota Medan, mulai dari Vihara hingga pusat perbelanjaan. Berbicara perayaan Imlek di Medan, barang tentu membuka cerita awal dalam penelusuran sejarah panjang masuknya etnis Tionghoa dari dataran Tiongkok ke Tanah Deli.
Sejarawan Muda Kota Medan, M Aziz Rizky Lubis menjelaskan, kedatangan orang Tionghoa ke wilayah Medan, Sumatera Utara (Sumut), diperkirakan berlangsung pada abad ke-13 hingga 14 Masehi.
"Jadi orang-orang Tionghoa masuk ke wilayah Sumatera Utara sudah lama. Buktinya dengan keberadaan situs Kota China di wilayah Medan Marelan. Situs Kota China sudah ada sejak abad 13 hingga ke 14," katanya kepada SuaraSumut.id.
Aziz mengatakan, pada masa itu kedatangan etnis Tionghoa ke Tanah Deli dan membangun situs Kota China dengan tujuan untuk berdagang.
"Situs itu merupakan satu bandar dagang yang makmur, di situ banyak ditemukan koin dari dinasti di Tiongkok, keramik-keramik China, India, Sri Lanka, lalu juga patung agama Buddha," ungkapnya.
Kejayaan situs kota China sendiri sempat terkubur lama. Berbagai dugaan menjadi penyebab kemajuan bandar Kota China di Medan mendadak terhenti, salah satunya musibah bencana alam.
Situs Kota China kembali terkuak pada tahun 1970, pada saat adanya penggalian tanah menggunakan alat berat untuk penimbunan pembangunan jalan Tol Belmera.
Baca Juga: 5 Karakter Orang Sukses, Mudah Ditiru Kaum Milenial untuk Raih Keberhasilan!
Lanjut Aziz menerangkan, etnis Tionghoa kembali masuk secara masif ke Medan pada sekitar tahun 1870 pada masa kolonialisme Belanda.
"Ketika perkebunan di wilayah Deli mulai berkembang, saat itu orang dari Tiongkok daratan kemudian ditransitkan ke Penang untuk dikirim ke wilayah Deli, itu sekitar tahun 1870," ungkapnya.
Aziz mengatakan, orang Tiongkok menjadi pilihan sebagai pekerja kebun pada masa itu karena kerjanya sangat bagus.
"Kenapa orang Tiongkok satu rajin dan lebih teliti, telatenlah mengurus tembakau sehingga hasil perkebunan tembakau memuaskan," katanya.
Pada medio itu tidak semua orang Tiongkok datang sebagai pekerja perkebunan. Ada juga yang datang sendiri.
"Misalnya ada Tjong Yong Hian kemudian ada Tjong A Fie, mereka itu datang sendiri yang memang mengadu nasib untuk berdagang, bukan sebagai pekerja kebun. Sehingga mereka betah dan berhasil di sini," jelas Aziz.
Tag
Berita Terkait
-
Apa Itu Lunar New Year? Ini Penyebab Perayaan Imlek Berubah Setiap Tahunnya
-
Ibadah Malam Imlek di Bandar Lampung Berlangsung Khidmat di Tengah Pembatasan
-
Ucapkan Selamat Imlek 2022 dengan Bahasa Mandarin, Gibran Tuai Pujian Warganet: Seperti Bertemu Jackie Chan
-
Kode Redeem CODM 1 Februari 2022 Spesial Imlek, Klaim untuk Rebut Hadiahnya
-
Identik dengan Imlek, Ternyata Begini Cara Mudah dan Cepat Memotong Kue Keranjang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Pertamina Hadirkan Listrik Tenaga Surya, Terangi Tenda Pengungsi Aceh Tamiang
-
Hadir di Tengah Warga, Bank Mandiri Kembali Salurkan Bantuan Bencana di Tiga Titik Sumatera Utara
-
4 Sandal Gunung Pilihan untuk Mobilitas Harian
-
Parfum Wanita Semakin Wangi Saat Berkeringat, Solusi Tampil Percaya Diri Saat Aktif Seharian
-
Akses Jalan Putus, Petani Aceh Tengah Jalan Kaki Berjam-jam demi Jual Cabai