SuaraSumut.id - Harga tomat di Pasar Pagi Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang mengalami kenaikkan hingga 50 persen. Saat ini harga tomat Rp 18 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 12 ribu per kilogram.
"Harga tomat naik, harga semua cabai masih stabil, bahkan cabai rawit sudah turun sedikit," kata salah seorang pedagang, Alfin melansir Antara, Rabu (23/2/2022).
Ia mengaku, dalam dua pekan harga cabai masih normal Rp 38 ribu per kilogram, cabai hijau Rp 24 ribu per kilogram, dan cabai rawit yang sebelumnya Rp 30 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu per kilogram.
Sementara harga bawang merah Rp 30 ribu/kg dan bawang putih Rp 22 ribu/kg. Minyak goreng curah, selain persediaan ada harga juga sudah turun dari Rp 14 ribu/kg menjadi Rp 13/ kg.
"Harga kentang, wortel dan sayuran lainnya juga biasa. Cuma tomat saja yang naik kali Rp 18 ribu per kilogram," jelasnya.
Ia mengaku, sudah dua minggu ini harga tomat bukan turun tapi malah naik. Sepekan lalu pedangan masih menjual dikisaran harga Rp 15 ribu-Rp 16 ribu/kg. Komoditi buah sayur ini bertahan mahal karena pasokan dari petani berkurang.
Mahalnya harga tomat membuat minat konsumen yang membeli juga menurun drastis. Akibatnya tomat di lapak pedagang jarang habis.
Dirinya memperkirakan harga tomat tidak akan turun, dan bahan pokok mungkin merangkak naik mengingat bulan depan sudah masuk bulan puasa.
Salah seorang pembeli bernama Kasim (54) mengaku, harga tomat di pasar tradisional Kuala Simpang lapak atas dan bawah berbeda. Dia memilih belanja tomat dan sayuran di lapak atas karena harganya selisih lumayan.
Baca Juga: 6 Bidang Pekerjaan yang Melesat Maju di 2022, Tertarik untuk Belajar?
Namun kondisi tomat yang dia beli tampak masih hijau belum terlalu tua. Mungkin karena harga tomat sedang mahal sehingga para petani tomat memanfaatkan situasi ini.
"Di sini (atas) tomat Rp 16 ribu/kilogram. Tadi saya tanya di bawah, tomat Rp 20 ribu per kilogram," kata Kasim.
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Aceh Tamiang sendiri berencana bulan depan baru bisa menggelar pasar murah menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan pasar murah juga untuk merespon keresahan masyarakat akibat terjadi kelangkaan minyak goreng dan melebihi HET.
Berita Terkait
-
Siasat Perajin Tempe di Sumsel Saat Kedelai Mahal: Perkecil Ukuran Produksi, Konsumen Enggan Beli Jika Harga Naik
-
Bukan Hanya Menyegarkan, Ini 4 Manfaat Jus Tomat untuk Kesehatan Tubuh!
-
Tak Peduli Harga Naik, Konsumen Tetap Ngopi ke Starbucks
-
Harga Naik Drastis, Gus Muhaimin Minta Subsidi Pupuk Dinaikkan 2 Kali Lipat
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional