Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 07 Maret 2022 | 14:07 WIB
Seorang ibu di Binjai, Sumatera Utara, menunjukkan foto anak laki-lakinya yang saat ini terjebak di Ukraina. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Sejumlah keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Binjai yang terjebak dalam perang Rusia dan Ukraina, mendatangi Pemkot Binjai, Senin (7/3/2022).

Kedatangan mereka untuk menyampaikan kekhawatiran mengenai kondisi keluarga mereka yang saat ini sedang bersembunyi dari perang itu.

Pihak Pemkot Binjai yang menerima kedatangan keluarga TKI ini lalu menggelar video teleconference dengan pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk segera mengevakuasi sembilan TKI tersebut.

Baca Juga: Info Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Dosis 1 hingga Booster di Malang

Ritami (42), ibu kandung M Raga Prayuda tampak gelisah saat berada di Pemkot Binjai. Ia memegang erat-erat foto anak laki-lakinya. Wanita ini tak bisa tenang melihat bom berjatuhan terus menerus di lokasi anaknya bekerja.

"Dia bilang aku baik-baik aja, mamak jangan cemas. Tapi saya melihat langsung lari-lari semuanya, bagaimana saya bisa tenang," tangis Ritami.

Ia mengatakan, saat ini anaknya dan delapan TKI lainnya sedang bersembunyi di bawah bunker di Ukraina. Bahaya terus mengintai akibat perang yang berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.

"Sebelum video call sama saya kayaknya masih tenang tenang aja pemerintah, tapi begitu dia (tunjukkan video) lari bom semua mendengar baru adalah solusinya dari sini," ucapnya.

Ritami mengaku sedikit tenang setelah bertemu dan menyampaikan permintaan agar sembilan TKI dengan KBRI.

Baca Juga: Netflix Setop Layanan di Rusia, Serial Berbahasa Rusia Batal Produksi

"Harapan saya segera dievakuasi dalam keadaan aman, penjelasan tadi saya tenang," tandasnya.

Sementara itu, Kadisnaker Perindag Pemkot Binjai Hamdani Hasibuan mengaku, pihaknya telah memfasilitasi keluarga kepada KBRI agar sembilan TKI segera dipulangkan.

"Kita sama-sama mendengarkan apa langkah-langkah yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Indonesia dalam rangka memulangkan mengevakuasi warga Binjai yang ada di Ukraina," ujarnya.

"Kita akan terus berkomunikasi dengan keluarga, istri yang berada di Ukraina. Setelah kita tahu kondisinya maka akan mengambil langkah-langkah untuk mengenai pemulangan tentunya," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More