Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 15 Maret 2022 | 15:38 WIB
Mahasiswa menggelar aksi demo meminta pembatalan rencana renovasi rumah dinas Bupati Asahan. [Ist]

SuaraSumut.id - Mahasiswa menggelar aksi demo di depan kantor DPRD Asahan, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (15/3/2022).

Aksi yang dilakukan bertepatan dengan rapat paripurna bersama forkopimda dalam rangka ulang tahun Kabupaten Asahan ke-76. Mereka meminta agar pembatalan renovasi rumah dinas Bupati Asahan senilai Rp 2,2 miliar.

Massa sempat memaksa masuk untuk bertemu dengan Bupati Asahan, namun mendapat penghadangan dari Satpol PP.

"Kami ingin bertemu dengan bapak Bupati. Kami hanya ingin menanyakan terkait anggaran tersebut untuk dibatalkan," kata koordinator aksi Yogi Rahman Ginting.

Baca Juga: Solar Subsidi untuk Nelayan Sulit Diperoleh, Nelayan Gorontalo Stop Melaut

Mereka mengaku sudah sembilan kali menggelar aksi soal anggaran rehab rumah dinas itu. Namun demikian, tidak sekalipun mereka bertemu dengan Bupati Asahan.

Massa memblokade ruas jalan lintas Sumatera. Hal itu mengakibatkan terjadinya kemacetan yang cukup panjang.

"Kami hanya meminta masuk untuk bertemu Pak Bupati," katanya.

Yogi menilai, jika anggaran rehab rumah dinas tidak diubah, maka Bupati Asahan merupakan sosok pemimpin yang tidak memikirkan kepentingan masyarakat.

"Bapak Bupati Asahan hanya memikirkan dirinya sendiri untuk membangun istananya Rp 2,2 miliar," katanya.

Baca Juga: Pembangunan Infrastruktur IKN Tunggu Aturan Turunan yang Harus Rampung Bulan Depan

Massa aksi juga mengumpulkan uang koin dalam satu toples. Pengumpulan itu untuk membantu biaya rehab rumah dinas Bupati Asahan.

"Kami membawakan uang koin untuk membantu bapak membangun istana," tukasnya.

Kontributor : Budi warsito

Load More