SuaraSumut.id - Gerak cepat yang dilakukan dalam menanggapi aduan maupun keluhan, membuat Wali Kota Medan Bobby Nasution banyak menemukan berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat.
Disamping itu untuk melihat langsung kinerja seluruh jajarannya, termasuk bagaimana pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat selama ini.
Menantu Presiden Joko Widodo ini juga ingin mewujudkan reformasi birokrasi sebagai salah satu indikator penting dalam mencapai visi misi guna menjadikan Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat.
Berdasarkan hasil sejumlah sidak yang dilakukan, Bobby menemukan sejumlah aparaturnya yang melakukan pungutan liar (pungli), mulai dari lurah hingga kepala sekolah.
Baca Juga: Angkat Isu Arus Data di DEWG, Menkominfo Diminta Bahas RUU PDP Dulu dengan DPR
Terkait pungli, suami Kahiyang Ayu ini tidak main-main. Peringatan hingga sanksi berupa pencopotan diberikan kepada aparatur yang kedapatan melakukan tindakan pungli, termasuk yang tidak bekerja secara baik sesuai tupoksinya guna memberikan efek jera.
Bobby ingin reformasi birokrasi di lingkungan Pemkot Medan dapat diperbaiki dengan menjunjung tinggi nilai transparansi dan etos kerja yang tinggi.
Upaya Bobby Nasution dalam mewujudkan reformasi birokrasi lewat kebiasaannya melakukan sidak dan turun langsung ke lapangan didukung penuh Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi Medan Muhammad Isa Indrawan.
Ia mengaku, seorang pemimpin memang sebaiknya melihat langsung ke lapangan. Dengan demikian apa yang diharapkan dalam menjalankan tugas dapat terwujud.
"Ya memang ada saat-saatnya seorang pemimpin harus melihat langsung. Maka dengan begitu, setiap kebijakan dapat dirasakan oleh masyarakat sehingga kepercayaan juga akan semakin tumbuh," katanya.
Melihat pola, cara dan gaya kepemimpinan Bobby Nasution, Isa pun optimis reformasi birokrasi akan terwujud. Sebab, tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah menimbulkan reaksi positif.
Baca Juga: Wagub DKI Peringatkan Sanksi Lebih Berat ke PT KCN Soal Polusi Debu Batu Bara di Marunda
"Kontrol sosial pun terjadi dan ini akan menimbulkan budaya malu korupsi," tukasnya.
Berita Terkait
-
Rektor USU Dilaporkan Tim Edy-Hasan ke Bawaslu, Diduga Atur Kemenangan Bobby-Surya di Pilgub Sumut 2024
-
Blak-blakan Hasto Sebut Keterlibatan Partai Coklat di Pilkada Sumut: Jangan karena Menantu Jokowi, Segala Cara Dipakai
-
Endress+Hauser Indonesia Bangun Infrastruktur Air Bersih di Pedesaan
-
Perkuat Sistem Kelistrikan Kalteng-Kalbar, PLN Tuntaskan Pembangunan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara
-
Wamendagri Bima Arya Tegaskan Infrastruktur Digital Harus Inklusif dan Berdampak Pada Kesejahteraan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kolaborasi Telkomsel dan ZTE Tingkatkan Kualitas 4G dengan Teknologi AI
-
10 Korban Longsor di Karo Ditemukan dalam Keadaan Meninggal Dunia
-
Pemenuhan Hak Asuh Anak Belum Jadi Prioritas Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024
-
Kabar Baik dari Mendag Budi Santoso, Harga Minyakita Turun Pekan Ini
-
Oknum ASN Rudapaksa Pelajar SMP hingga Hamil di Padangsidimpuan