SuaraSumut.id - Kedamaian warga yang bermukim di Puncak 2000 Siosar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), terusik karena adanya dugaan penyerobotan lahan. Sejumlah orang datang mengganggu ketenteraman masyarakat di sana. Warga sekitar tak tinggal diam dan memperjuangkan lahan yang disebut telah ditempati puluhan tahun.
Perjuangan itu berdampak pada ditetapkannya Lloyd Reynold Ginting Munthe (42) sebagai tersangka kasus Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) oleh Polda Sumut.
Kepada wartawan Jumat (1/4/2022) sore, Lloyd menceritakan kisah pilunya dalam memperjuangkan lahan seluas 21 hektare yang disebut milik masyarakat, namun diklaim milik perusahaan.
"Ini bergulir awalnya Mei 2020, perusahaan melaporkan masyarakat yang bertani, yang diklaim sekitar 21 hektare, ada empat kepala keluarga (KK) yang mendiami daerah itu," katanya didampingi Ketua Mejelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98 Sahat Simatupang.
Masyarakat telah menempati lahan tersebut sejak akhir 1980-an. Mata pencaharian masyarakat adalah bercocok tanam. Mereka pun hidup turun temurun dengan damai. Hingga akhirnya pada tahun 2020, masyarakat diminta untuk meninggalkan tempat tersebut.
"Masyarakat yang memiliki alas hak dituduh menggunakan surat palsu, gak ada alas haknya dituduh penyerobot. Walaupun dia akte jual beli tanah tahun 1980, tapi sudah punya gambar ukur yang dikeluarkan kantor agraria (sekarang badan pertanahan)," ujarnya.
Lloyd mengatakan, masyarakat juga heran dengan pihak perusahaan yang disebut mengklaim jika lahan milik mereka. Padahal sebelumnya perusahaan sama sekali tidak ada aktivitas di sana. Bahkan, di lahan itu diduga akan dibangun properti villa. Hal ini seiring membaiknya infrastruktur di lokasi wisata alam di sana.
"Kami telusuri, cek legalitasnya barulah tahu (perusahaan) itu HGU yang diperuntukkan bibit kentang, terbit tahun 1997," katanya.
Pihaknya melakukan perlawanan dengan mengadu ke Mabes Polri dan DPR RI.
Baca Juga: Ketahui Jam Operasional Usaha Selama Ramadhan di Jakarta
"Pada Agustus 2021 kami juga dipanggil untuk rapat dengar pendapat di DPR RI. Pada 27 September 2021 komisi II DPR RI turun ke lapangan dan sudah merekomendasikan untuk melakukan pengukuran ulang lahan HGU, namun belum dilaksanakan oleh BPN," jelasnya.
Jadi Tersangka UU ITE
Lloyd lalu mencari sosok orang dibalik perusahaan yang disebut mengklaim lahan itu.
"Pada 16 Maret 2021 kucari di google, keluarlah berita-berita sosok dibalik ini, kuposting di Facebook," jelasnya.
"Kutulis di atasnya apakah sama sosok yang disebut-sebut mafia tanah dalam berita, itulah yang kupertanyakan," ungkapnya.
Tak disangka postingannya itu malah menyeretnya ke ranah hukum. Pada 9 Februari 2022, Lloyd menjadi tersangka di Polda Sumut.
Tag
Berita Terkait
-
Lelaki dalam Video Dea OnlyFans Tak Bisa Dijerat UU ITE dan UU Pornografi
-
Kekasih Dea OnlyFans Lolos dari Jerat UU ITE dan Pornografi, Penyidik Beber Penyebabnya
-
ICJR: Pasal 27 Ayat 1 UU ITE Berbahaya untuk Korban Kekerasan Berbasis Gender Online
-
Serukan Cabut Pasal 27 ayat 1 UU ITE di RUU TPKS, ICJR: Banyak Korban KBGO jadi Pesakitan karena Pasal Karet UU ITE!
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional
-
Tol Sinaksak-Simpang Panei Dibuka Mulai 16 Desember 2025
-
Bulog Salurkan Bantuan 2.855 Ton Beras untuk Korban Bencana di Sumut
-
Pemkot Medan Terima Bantuan 30 Ton Beras dari Uni Emirat Arab untuk Korban Banjir