Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 06 April 2022 | 11:49 WIB
Bika bakar khas Minang di Medan. [Suara.com/M.Aribowo]

SuaraSumut.id - Bika bakar khas Minang bisa dijadikan salah satu menu berbuka puasa. Cemilan ini terdapat di Jalan Amaliun Medan. Bika bakar ini terbuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti tepung beras dan kelapa.

Cara memasaknya juga sederhana, dengan cara dipanggang di tungku dan pembakarannya menggunakan arang. Lalu pada bagian atasnya diletakkan sabut kelapa yang dibakar.

"Namanya bika orang Padang, terbuat dari tepung beras, kelapa, gula, garam, itu aja diaduk dengan air," kata Nurmalis (71), pembuat bika bakar kepada , Selasa (5/4/2022) sore.

Baca Juga: Sidang Vonis Munarman Digelar Siang Ini, Terbukti Sebagai Teroris?

Ia mengatakan, adonan kue ini lalu dilapisi dengan daun pisang, setelahnya dipanggang di dalam tungku.

"Membuatnya dengan cara dibakar, arang di bawah, sabut (kelapa) di atas," katanya.

Wanita yang sudah 27 tahun lebih menjual bika bakar ini mengaku, setelah warna bagian atas berubah menjadi merah kecoklatan, menandakan kue ini telah matang.

"Satu kue dijual Rp 2 ribu. Rasanya enak, manis," ungkapnya.

Selama bulan Ramadhan kue yang banyak dicari sebagai makanan buka puasa ini terjual sekitar 300 hingga 400 kue per harinya.

Baca Juga: Ulasan Novel Tinkerbell, Kisah Persahabatan Berbalut Cinta

"Selain di sini, ada juga jual di Pajak Halat, itu anak yang jual di sana, buka cabang," tandasnya.

Salah seorang pembeli Irwanto (29) mengaku penasaran dengan citarasa kue ini.

"Unik sekali. Kalau rasanya belum tahu, baru ini mencoba sepertinya manis pas untuk berbuka," tandasnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More