Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Minggu, 24 April 2022 | 19:23 WIB
Wali Kota Medan Bobby Nasution. [ist]

SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution berdialog dengan ibu-ibu janda di Kecamatan Medan Helvetia, Sabtu (23/4/2022). Berbagai persoalan dan aspirasi pun terungkap, mulai dari soal bantuan sosial dari pemerintah, keamanan, dan parit tumpat.

"Nama saya Roslina, Pak. Saya janda, tinggal numpang dengan orang tua. Nggak pernah dapat bantuan dari pemerintah," katanya.

Hal senada dikatakan Hindun. Ia mengaku mempunyai Kartu Bantuan Pangan Non Tunai. Namun hanya sembilan bulan menerima bantuan. Dirinya mengaku sampai sekarang dia belum pernah menerima bantuan itu lagi.

Bobby meminta Camat Medan Helvetia bersama lurah-lurahnya mendata warga yang telah memiliki kartu, namun tidak mendapat bantuan. Selain itu, warga yang belum terdata Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan syarat penerima bantuan sosial pemerintah.

Baca Juga: 3 Tahapan untuk Memiliki Hubungan yang Langgeng, Tertarik Mencoba?

Bobby juga meminta Kepala Dinas Sosial, Khoirudin memberikan penjelasan kepada kaum ibu tersebut.

Khoiruddin mengaku ada dua program bantuan sosial dari pemerintah pusat, yakni PKH dan BPNT. Baru-baru ini telah dicairkan BPNT dan bantuan minyak goreng untuk tiga bulan.

"BPNT Rp 200 ribu per bulan dan minyak goreng Rp 100 ribu per bulan. Total yang diterima adalah Rp 900 ribu," katanya.

Ia juga meminta warga telah memiliki Kartu BPNT namun belum menerima bantuan agar mengirim foto kartu kepada Dinas Sosial untuk dicek.

Saat itu juga Bobby memerintahkan camat dan lurah menghimpun foto kartu dan mengirimkannya ke Dinas Sosial untuk ditindaklanjuti.

Baca Juga: Kepala BIN Klaim Pemindahan IKN Tidak Sekadar Membangun Gedung-gedung Pemerintahan

Bobby juga meminta camat untuk membantu anak warga berhak namun belum mendapat Kartu Indonesia Pintar.  Camat diminta untuk mendampingi warga ke Dinas Pendidikan Medan agar mereka yang berhak benar-benar mendapat kartu.

Bobby meminta agar pihak kecamatan, kelurahan, maupun kepala lingkungan yang melakukan pendataan DTKS benar-benar objektif.

"Jangan terdengar lagi anggapan yang masuk daftar penerima bantuan itu keluarga-keluarga kepling, lurah, camat, orang-orang dekat. Bantuan pemerintah harus benar-benar tepat sasaran," kata Bobby.

Bobby Nasution juga mengingatkan agar warga segera mengurus BPJS. Dia menargetkan pada 2024 seluruh warga Medan dapat tercover BPJS dengan anggaran Pemkot Medan.

Load More