SuaraSumut.id - Jalinsum menuju objek wisata Aek Sijornih, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), mengalami kemacetan pada lebaran kedua, Selasa (3/5/2022).
Kemacetan terjadi karena ramainya pengunjung yang ingin datang mengunjungi lokasi wisata air terjun itu.
Sementara lahan parkir minim hingga memakan trotoar jalan. Banyaknya pengunjung yang naik turun di sekitar pintu mau masuk objek wisata sehingga memperlambat laju kendaraan panjang di belakangnya.
"Macet. Hampir lebih satu kilometer jelang lokasi objek wisata aek sijorni," kata Dedi (43), melansir Antara.
Diperkirakan lebaran kedua ini belasan ribu orang pengunjung yang akan masuk ke objek wisata aek sijorni tersebut.
Menurut informasi, wisata Aek Sijorni sudah dikunjungi ribuan orang. Sementara, puluhan petugas dari Polres Tapanuli Selatan kewalahan mengatur arus lalu lintas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional