Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 07 Juni 2022 | 19:23 WIB
Ilustrasi sidang isbat. [pixabay.com]

SuaraSumut.id - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Muslim menunggu hasil sidang isbat terkait penetapan tanggal hari raya Idul Adha.

Hal ini menyusul adanya kemungkinan perbedaan penetapan Idul Adha antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Demikian dikatakan oleh Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Abdullah Jaidi sebagaimana, melansir Antara, Selasa (7/6/2022).

"Ketinggian derajat hilal sepakat ahli hisab kurang lebih dua derajat. Menurut perhitungan MABIMS masih di bawah 3 derajat kemungkinannya bisa dilihat, tapi walaupun demikian, keharusan untuk melihat rukhiyatul hilal," katanya.

Baca Juga: Rencana Fokuskan Shin Tae-yong Latih Timnas U-20, PSSI Bakal Serahkan Timnas U-23 dan Senior ke Pelatih Lain

Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional Thomas Djamaluddin sebelumnya menyebut, kemungkinan adanya perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah dalam penetapan Idul Adha.

Pasalnya, keduanya menggunakan metode yang berbeda.  Muhammadiyah yang menggunakan kriteria Wujudul Hilal telah menetapkan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.

Menurut Muhammadiyah, tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah jatuh pada 30 Juni 2022 karena pada saat maghrib 29 Juni 2022 di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk, artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi.

Sedangkan pemerintah menentukan awal bulan Dzulhijah berdasarkan kriteria baru yang disepakati oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).

Menurut perhitungan pemerintah berdasarkan kriteria baru MABIMS, di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.

Baca Juga: Foto Terbaru Lilibet Dirilis, Warganet Fokus Pada Gaunnya yang Kusut

Artinya hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat sehingga hilal tidak mungkin dapat dirukyat.

Dengan kondisi yang demikian, berdasarkan hisab imkan rukyat atau visibilitas hilal tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah kemungkinan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.

Ia menghimbau umat Muslim saling menghormati keputusan dalam merayakan Idul Adha dan menunaikan puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah.

"Jadi artinya 9 Dzulhijah itu Hari Arafah (atau) hari tasuha di tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi kita yang di luar menunaikan ibadah haji disunahkan untuk berpuasa 9 Dzulhijah walaupun saudara kita sudah berlebaran haji," tukasnya.

Load More