Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 09 Juni 2022 | 12:30 WIB
Ibu Prajurit TNI Cari Keadilan ke Jenderal Andika atas Kematian Anaknya di Papua. [Antara]

SuaraSumut.id - Seorang ibu asal Solo, Jawa Tengah, Sri Rejeki (50) mencari keadilan atas kematian anaknya Sertu Marctyan Bayu Pratama.

Sang anak diduga dianiaya seniornya di Timika, Provinsi Papua. Sri meminta keadilan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar kasus anaknya segera disidangkan dan diputuskan seadil-adilnya.

"Para pelaku harus mendapatkan hukuman setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa ya ini dipecat, karena sudah bisa merusak tatanan TNI dan juga membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam ya," kata Sri melansir Antara Kamis (9/6/2022).

Informasi mengenai meninggalnya sang anak diterima pada 8 November 2021. Informasi itu diterima dari komandan anaknya di Solo.

Baca Juga: Agar Tak Ambruk Seperti Irfan Hakim, Ini 5 Tips Menjaga Kesehatan untuk Si Pecinta Pedas

"Kabar dari komandan di Solo katanya sakit, saya nggak percaya. Hari Sabtu sebelumnya baik-baik saja, kok tiba-tiba Senin dikabari kalau anak saya meninggal," katanya.

Pada komunikasi terakhir hari Sabtu (6/11/2021) anaknya dalam kondisi baik-baik saja.

"Justru terakhir anak saya dalam keadaan baik-baik saja. Telepon terakhir baik-baik saja, kegiatan selama di sana ngaji, hafalan Qur'an. Makanya saya tenang," katanya.

Kecurigaan terkait meninggalnya sang anak makin besar saat membuka melihat wajah anaknya di peti mati.

Ia mengaku wajah anaknya penuh dengan luka lebam dan hidung patah. Dirinya pun meminta agar ada autopsi ulang.

Baca Juga: Tri Suaka Ogah Tanggapi Tuntutan Dyrga Dadali, Persilakan untuk Tempuh Jalur Hukum

"Tapi petugas justru memberikan janji akan diberi hasil autopsi. Namun sampai beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan hasil autopsi tidak ada kabar," katanya.

Disinggung mengenai latar belakang permasalahan yang menimpa anaknya, ia menduga karena permasalahan utang piutang.

"Menurut saya (permasalahan tersebut) sudah selesai, yang saya tahu hanya utang piutang, sudah saya lunasi satu minggu sebelum anak saya meninggal," katanya.

Dirinya sudah berupaya menghubungi pihak petinggi TNI yang dikenalnya.

"Yang saya tahu dan saya kenal, hanya lewat WA. Saya tanya bagaimana proses hukum anak saya, baru mereka beri kabar. Kalau saya tidak tanya ya mereka tidak memberi kabar ke saya," katanya.

Kuasa hukum keluarga korban Asri Purwanti mengatakan, akan mencari keadilan atas meninggalnya Sertu Marctyan.

"Ibu ini sudah berupaya mencari keadilan hingga mendatangi ke Jakarta, namun hingga sekarang belum ada rasa keadilan yang didapat. Kami berusaha mencari keadilan kepada beliau Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, biar nantinya segera ada keadilan," katanya.

Korem 074/Warastratama Surakarta Kolonel Inf Achiruddin mengaku belum mengetahui kasus tersebut.

"Maaf, saya belum monitor kejadian tersebut. Nanti saya cek dulu ya," tukasnya.

Load More