SuaraSumut.id - Seorang ibu asal Solo, Jawa Tengah, Sri Rejeki (50) mencari keadilan atas kematian anaknya Sertu Marctyan Bayu Pratama.
Sang anak diduga dianiaya seniornya di Timika, Provinsi Papua. Sri meminta keadilan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa agar kasus anaknya segera disidangkan dan diputuskan seadil-adilnya.
"Para pelaku harus mendapatkan hukuman setimpal sesuai dengan perbuatannya. Kalau bisa ya ini dipecat, karena sudah bisa merusak tatanan TNI dan juga membahayakan masyarakat sipil karena orang seperti ini kejam ya," kata Sri melansir Antara Kamis (9/6/2022).
Informasi mengenai meninggalnya sang anak diterima pada 8 November 2021. Informasi itu diterima dari komandan anaknya di Solo.
"Kabar dari komandan di Solo katanya sakit, saya nggak percaya. Hari Sabtu sebelumnya baik-baik saja, kok tiba-tiba Senin dikabari kalau anak saya meninggal," katanya.
Pada komunikasi terakhir hari Sabtu (6/11/2021) anaknya dalam kondisi baik-baik saja.
"Justru terakhir anak saya dalam keadaan baik-baik saja. Telepon terakhir baik-baik saja, kegiatan selama di sana ngaji, hafalan Qur'an. Makanya saya tenang," katanya.
Kecurigaan terkait meninggalnya sang anak makin besar saat membuka melihat wajah anaknya di peti mati.
Ia mengaku wajah anaknya penuh dengan luka lebam dan hidung patah. Dirinya pun meminta agar ada autopsi ulang.
Baca Juga: Agar Tak Ambruk Seperti Irfan Hakim, Ini 5 Tips Menjaga Kesehatan untuk Si Pecinta Pedas
"Tapi petugas justru memberikan janji akan diberi hasil autopsi. Namun sampai beberapa minggu, bahkan berbulan-bulan hasil autopsi tidak ada kabar," katanya.
Disinggung mengenai latar belakang permasalahan yang menimpa anaknya, ia menduga karena permasalahan utang piutang.
"Menurut saya (permasalahan tersebut) sudah selesai, yang saya tahu hanya utang piutang, sudah saya lunasi satu minggu sebelum anak saya meninggal," katanya.
Dirinya sudah berupaya menghubungi pihak petinggi TNI yang dikenalnya.
"Yang saya tahu dan saya kenal, hanya lewat WA. Saya tanya bagaimana proses hukum anak saya, baru mereka beri kabar. Kalau saya tidak tanya ya mereka tidak memberi kabar ke saya," katanya.
Kuasa hukum keluarga korban Asri Purwanti mengatakan, akan mencari keadilan atas meninggalnya Sertu Marctyan.
Berita Terkait
-
Tangis Pilu Ibu Sertu Marctyan Cari Keadilan Atas Kematian Sang Anak Diduga Dianiaya Senior
-
Dalam Kasus Tertentu, Cacar Monyet Juga Bisa Sebabkan Kematian
-
Ingat Kematian, Nabilah Ayu eks JKT48 Langsung Mantap Berhijab
-
Tak Cairkan Uang Kematian Senilai Rp270 Juta, Perusahaan Asuransi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kisah Pemimpin yang Adil dalam Buku Menghidupkan Raja dari Kematian
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Heboh Rumah Terduga Bandar Narkoba Dibakar Emak-emak di Mandailing Natal
-
Festival Semarak Pergantian Tahun 2025 di Medan Dibatalkan
-
Operasi Lilin Toba 2025 di Sumut Dimulai 20 Desember
-
Hunian Sementara untuk Korban Banjir di Aceh Mulai Dibangun
-
Para Petinggi Bank Mandiri Salurkan Bantuan bagi Masyarakat Terdampak Bencana di Sumatera