"Saya ingin mereka dikeluarkan saja, karena saya takut ada korban selanjutnya, namun pihak sekolah menantang dan tidak mau, makanya masalah ini akan saya bawa ke jalur hukum," kata S.
Setelah tulisannya viral di media sosial, akhirnya sejumlah pihak terkait datang dan meminta keterangan permasalahan itu. Termasuk pihak keluarga terduga pelaku hingga pihak sekolah.
"Pihak sekolah dan keluarga korban, baik ayah dan ibunya sempat datang untuk membicarakan perdamaian dan memberikan uang belasungkawa kepada saya, tapi saya tolak," katanya.
Bahkan, keluarga diduga pelaku juga sudah mengakui kesalahan anaknya dan memohon agar perdamaian tersebut diterima.
"Mereka mengakui kesalahan anaknya. Maka itu mereka mohon agar saya mau berdamai. Namun saya tetap tidak mau karena pernyataan sekolah yang menantang saya untuk membawa masalah ini ke jalur hukum," jelasnya.
Kekinian Santi sudah membuat laporan ke polisi terkait persoalan tersebut.
"Masalah ini sudah saya laporkan ke Polres Binjai. Saya juga sudah dimintai keterangan untuk penyelidikan awal," katanya.
Tanggapan Kepala Sekolah
Kepala SD Negeri bernama Afrida Hutagalung mengaku awalnya tidak pernah mendengar kabar ada murid yang bertengkar hingga berujung penganiayaan.
Baca Juga: Diduga Bawa Senjata Api, Aksi Perampok di Minimarket Kawasan Otista Terekam Kamera CCTV
"Bahkan guru-guru juga tidak ada melaporkan kepadanya terkait masalah penganiayaan dan pengeroyokan ini," jelasnya.
Masalah ini baru diketahuinya saat ibu korban datang ke sekolah dan mengatakan anaknya dianiaya sejumlah murid.
"Jadi saat itu saya tanya ke guru mereka terkait laporan ibu S, namun gurunya mengatakan tidak ada keributan anak-anak di sekolah," terangnya.
Untuk memastikan kebenaran tersebut, kata Afrida, kemudian murid-murid tersebut dipanggil didampingi orang tuanya.
"Saya merasa kalau sendiri masalah ini tidak bisa selesai, makanya saya panggil orang tuanya. Saat itu anak-anak tersebut menunjuk kalau si anu pernah mukul. Ada enam orang murid. Kan anak-anak ini masih polos, jadi mereka saling tunjuk,” pungkasnya.
Dari keterangan murid-murid tersebut hanya memukul di bagian pundak belakang korban. Saat itu ibu korban tidak terima karena merasa anaknya meninggal akibat dianiaya.
Berita Terkait
-
Masih Jalan, Polisi Bantah Kasus Penganiayaan Ahmad Ghazali Warga Pamekasan Mandeg
-
Jenderal Andika Perkasa Tak Mau Yonwal Paspampres Serda Rizal Hanya Dijerat Pasal Penganiayaan
-
Update Kasus Dugaan Penganiayaan di HolyWings, Polda DIY Sebut Belum Ada Penetapan Tersangka
-
Profil Isa Zega, Eks Manajer Lucinta Luna Jadi Terdakwa Usai Tuduh Nikita Mirzani Dalang Penganiayaan
-
Isa Zega Tuduh Nikita Mirzani Dalang Penganiayaan, Inul Daratista Komentari Remaja Cegat Truk Demi Konten
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial
-
3 Sepatu Lari Lokal Berteknologi Tinggi dengan Harga Terjangkau
-
3 Sepatu Lari Eiger Adventure untuk Segala Medan
-
5 Sepatu Lari Murah Berkualitas Mulai 300 Ribuan, Cocok untuk Pemula