Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 22 Juni 2022 | 17:22 WIB
Dokumentasi - Petani memperlihatkan biji pinang di Desa Blang Beurandang, Aceh Barat. [ANTARA]

SuaraSumut.id - Harga pinang kering di Kabupaten Aceh Utara, turun dari Rp 12 ribu menjadi Rp 9 ribu per kilogram.

Kadis Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Lilis Indriansyah mengatakan, turunnya harga pinang dipengaruhi harga pasar pinang dunia.

"Harga komoditas unggulan Kabupaten Aceh Utara ini terus turun. Harga pinang bertahan di angka Rp9.000 per kilogram sejak sepekan terakhir," kata Lilis, melansir Antara, Rabu (22/6/2022).

Padahal, kata Lilis, harga pinang sempat mencapai Rp 25 ribu per kilogram pada tahun lalu. Turunnya harga pinang sudah berlangsung sejak beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Nama Ridwan Kamil Sempat Muncul di Rakernas Partai NasDem Tapi Tak Diusung Jadi Capres, Ini Sebabnya

"Turunnya harga pinang juga dipengaruhi berkurangnya permintaan pasar global. Kami berharap harga pinang kembali membaik dan bisa seperti tahun lalu, mencapai Rp25 ribu per kilogram," kata Lilis.

Kendati harga terus merosot, Lilis mengingatkan petani tidak patah semangat dan tetap merawat tanaman pinang, sehingga menghasilkan produksi yang optimal.

"Selain panen yang maksimal, kualitas pinang juga tetap terjaga, sehingga harganya lebih menjanjikan. Karena itu, tetap rawat tanaman pinang," ujar Lilis.

Lilis mengatakan, luas lahan perkebunan pinang di Kabupaten Aceh Utara mencapai 12.350 hektare dengan realisasi produksi sebesar 4.804 ton per tahunnya atau 389 kilogram per hektare.

Daerah menjadi sentra produksi pinang di Kabupaten Aceh Utara, di antaranya Kecamatan Sawang, Kecamatan Nisam, Kecamatan Nisam Antara, dan Kecamatan Kuta Makmur.

Baca Juga: Jokowi: Pembangunan Basic Infrastruktur IKN Nusantara Dimulai

"Kami juga mengupayakan pembangunan gudang penyimpanan pinang. Gudang ini diperlukan saat harga pinang anjlok, sehingga bisa disimpan dan dijual saat harga membaik," kata Lilis.

Load More