Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 10 Juli 2022 | 16:15 WIB
Ilustrasi main game (Unsplash.com/ Onur Binay)

SuaraSumut.id - Orang Indonesia lebih banyak memainkan game melalui ponsel. Fakta ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel A. Pangerapan.

Menurutnya, sesuai peta ekosistem industri game Indonesia tahun 2021, jumlah pemain game di Indonesia mencapai lebih dari 170 juta orang di berbagai macam platform.

"Hal itu didorong dengan keberadaan ponsel pintar atau smartphone sebagai platform terpopuler untuk bermain game," kata Semuel dalam keterangannya, Minggu (10/7/2022).

Semuel mengungkap kalau sebanyak 84 persen responden Indonesia adalah pemain game di ponsel.

Baca Juga: Pintu Sangat Terbuka, Elite Golkar Sebut Akan Ada Partai Lain Gabung Koalisi Indonesia Bersatu

Di bawahnya, ada 43 persen pemain yang menggunakan komputer atau desktop (PC).

Lalu 20 persen pemain game adalah mereka yang memiliki perangkat notebook atau laptop. Posisi terakhir yakni pemain game di konsol dengan 9,5 persen.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel A. Pangerapan. [Suara.com]
Sem, sapaan akrabnya, mengungkapkan pemain game di Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu bermainnya di ponsel pintar, dengan rata-rata 11 jam per minggu.

Lalu disusul pemain game di komputer sekitar delapan hingga sembilan jam per minggu.

Terakhir ada pemain game konsol sekitar tujuh jam per minggu. "Besarnya pasar penggunaan game tersebut, perlu dilirik dan dimaksimalkan potensinya," ujar dia.

Baca Juga: MUI Nilai Idul Adha Momentum Menambah Solidaritas Umat Islam

Mengutip laporan Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021 yang dirilis Kementerian Kominfo bersama Niko Partners, Semuel turut menyebutkan, pendapatan segmen game Indonesia dalam platform mobile dan fisik mencapai 1.074 miliar dolar AS atau Rp 16 triliun.

“Angka ini tentu merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan,” tandasnya.

Namun demikian, Semuel mengakui pelaku industri lokal hanya menguasai 2 persen dari pasar game Indonesia.

"Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo bersama Asosiasi Game Indonesia dan lebih pada 2020, pelaku industri lokal hanya menguasai 2 persen dari pasar gim Indonesia," ujarnya.

Oleh karenanya, Kominfo tengah memantau perkembangan kondisi ekosistem industri game Indonesia.

Mereka juga menciptakan inisiatif yang dapat mendorong laju pertumbuhan para pelaku industri game di Indonesia.

“Hal ini menjadi salah satu fokus Kementerian Kominfo. Pada 2022 ini kami kembali menerbitkan Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2021 untuk mendapatkan basis informasi bagi pelaku industri gim, pemerintah, dan pemangku kepentingan yang lainnya,” jelas Semuel. (Suara.com)

Load More