Maling Kotak Amal Pasang Muka Melas Sembari Peluk Uang Curian

SuaraSumut.id - Rekaman video penangkapan maling kotak amal salah satu masjid viral di media sosial. Dalam video yang beredar, maling itu tetap memeluk kotak uang hasil curian dari kotak masjid meski tubuhnya sudah dipiting oleh warga yang ikut melakukan penangkapan.

Aksi pencurian ini disebut terjadi di kawasan Ponorogo, Jawa Timur. Video itu diunggah ulang akun Instagram, @andreli_48.

Berdasar video itu, tampak pelaku mendekap uang curian yang dibungkus kaos. Meski aksinya sudah tepergok warga, pelaku terlihat tetap melakukan perlawanan dengan mempertahankan duit hasil curian kotak amal itu.

Terlihat jelas wajah maling kotak amal itu. Tampak, pelaku sesekali memasang wajah memelas kepada warga yang sudah mengepungnya. Wajah pelaku pun masih mulus alias belum terlihat babak belur meski telah ditangkap warga.

Baca Juga: Abidzar Al Ghifari Putus Sekolah Sejak Kelas 2 SMA, Ini Alasannya

"Ponorogo maling kotak amal min, tepatnya di pasar Sumoroto, sering kejadian min kotak amal dibobol maling kini pelaku tertangkap, dengan wajah melas," tulis akun tersebut dikutip SuaraSumut.id, Kamis (14/7/2022).

Video penangkapan maling kotak amal itu dihujani komentar pedas dari nitizen. Beragam komentar diungkapkan nitizen menanggpai video penangkapan maling tersebut.

Sejumlah netizen bahkan mempertanyakan kenapa warga tidak melayangkan bogem mentah ketika sudah menangkap pelaku pencurian tersebut. Ada juga netizen yang menyebut jika kasus maling kotak amal masjid sering terjadi di kawasan itu.

"Off camera terus salam olahraga harusnya," tulis akun @rom***.

"Halal buat d pijat pijat tuuu. Taoi harus ada takaran. Jangan sampek koit," timpal akun @faz***

Baca Juga: Semakin Populer, Kini Media Jepang Mulai Soroti Citayam Fashion Week

"Kebelet boker itu ... bukan melas ...," kata akun @rak***.

"Duit kotak amal buat masjid/mushola loh itu. Mending lu maling duit di gedung DPR RI ."

"Sering banget emang kejadian kotak amal hilang di Ponorogo," tulis akun and***.

Kontributor : Muhammad Indian Rais