Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 20 Juli 2022 | 13:31 WIB
Ilustrasi police line [Shutterstock]

SuaraSumut.id - Pembunuhan sadis membuat geger warga Desa Rampah, Kecamatan Sitahuis, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa terjadi di salah satu warung kopi, pada Selasa (19/7/2022).

Pelaku berinisial MS (55) datang ke warung kopi tiba-tiba mengamuk dan menyerang salah seorang pengunjung warung. Korban berinisial HS (60) ditikam membabi buta. Akibatnya, korban tewas dengan kondisi penuh luka bacokan.

Mengetahui korban tewas, pelaku mencoba bunuh diri dengan cara menusuk dan menyayat lehernya. Polisi yang mendapat laporan turun ke lokasi. Pelaku lalu dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

Kasi Humas Polres Tapteng AKP Horas Gurning mengatakan, dari keterangan saksi peristiwa bermula saat pelaku datang ke warung kopi untuk mencari anaknya.

Baca Juga: Di Panggung PBB, Pangeran Harry Sebut Meghan Markle adalah Belahan Jiwanya

"Awalnya dia (pelaku) mencari anaknya di warung tersebut," katanya dionfirmasi SuaraSumut.id, Rabu (20/7/2022).

Ia menjelaskan, warga lainnya kemudian memberitahu jika anaknya tidak ada di warung tersebut.

"Pelaku malah mengeluarkan senjata tajam dari dalam tasnya dan langsung menikam korban," katanya.

Korban sempat berupaya untuk menyelamatkan diri dengan melompat dari warung, namun pelaku terus mengejar.

"Karena melompat korban agak terpincang-pincang, dikejar dan ditikam lagi sama pelaku, lalu digorok hingga meninggal dunia," katanya.

Baca Juga: Istri Tercinta Pasang Badan Demi Habib Rizieq Bebas Penjara: Bukan Pemberian Parpol, Pejabat dan Kekuasaan!

"Saat ini kondisi pelaku kritis dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pandan," ucapnya.

Disinggung mengenai motif pembunuhan ini, Horas menyampaikan, pihak Satreskrim Polres Tapteng sedang melakukan penyelidikan.

"Kita belum tahu ada masalah apa dengan korban dan pelaku, keduanya warga yang sama di Desa Rampah. Karena pelaku saat ini sedang kritis di rumah sakit, belum bisa dimintai keterangan," katanya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More