SuaraSumut.id - Ladang ganja seluas 4 hektare ditemukan di sejumlah lokasi di Desa Huta Bangun, Kecamatan Panyabungan Timur, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut).
Ladang ganja tersebut ditemukan oleh tim gabung BNN bersama BNNK Mandailing Natal, TNI-Polri, Satpol PP, Kejaksaan Negeri, Dinas Kehutanan dan Dinas Pertanian setempat.
Kasatgas Pemusnahan Ladang Ganja BNN, Kombes Pol Guntur Arya Tejo mengatakan, ladang ganja tersebut berada di tiga lokasi berdekatan di Tor Sihite, Desa Huta Bangun, Penyabungan Timur, Madina.
"Ditemukan tim BNN dari hasil pelaksanaan kegiatan Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) dan juga penyelidikan pada tanggal 8–16 Agustus 2022," jelas Kombes Pol Guntur Arya Tejo, Minggu (21/8/2022).
Dari ladang ganja seluas 4 hektare itu, ditemukan pohonnya sebanyak kurang lebih 8 ribu batang dengan berat sekitar 4 ton.
Kemudian, terhadap tanaman ganja tersebut langsung dilakukan pemusnahan pada Sabtu (20/8/2022). Pemusnahan itu melibatkan 149 personel gabungan.
Pemusnahan ladang ganja ini sesuai dengan Pasal 111 Ayat (2) Undang - undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang tertuang didalamnya terkait larangan menanam, memelihara, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika Golongan I jenis ganja dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana penjara seumur hidup.
Menurutnya, Mandailing Natal merupakan salah satu wilayah pengembangan Program Grand Design Alternative Development (GDAD) yang diinisiasi oleh BNN. Melalui program Alternative Development Life Skill, BNN memberikan pelatihan bagi masyarakat yang bertani ganja agar beralih
pada komoditas tanaman produktif lainnya.
Dalam hal ini, tanaman kopi yang menjadi ciri khas Mandailing Natal diharapkan menjadi komoditas utama para petani.
Baca Juga: 22 Ribu Lebih Tenaga Kesehatan di Sumut Sudah Disuntik Vaksin Dosis Keempat
Kontributor : Budi warsito
Berita Terkait
-
Geledah Rumah Bos Judi Online di Sumut, Polisi Sita Ini
-
Pedagang Mi di Sumut Kena Bacok Gegara Lerai Pertikaian di Depan Rumah
-
Harga Cabai Merah di Medan Dekati Rp 100 Ribu per Kg, Ini Penyebabnya
-
Cuaca Buruk dan Banjir, Harga Cabai Naik Dekati Rp 100 Ribu Per Kg di Medan
-
Aksi Heroik Guru Honorer di Sumut Panjat Tiang karena Tali Bendera Putus
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
Warga Desa Poncowarno Langkat Tuntut Ganti Rugi Lahan ke USU
-
Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025-2026 di Sumut: 1,4 Juta Kendaraan Keluar Medan
-
Telkomsel Hadirkan Pendampingan Psikososial untuk Ribuan Anak Terdampak Bencana Sumatera
-
Dirut hingga Jajaran Direksi Bank Mandiri Pastikan Langsung Bantuan di Sumatera
-
4 Warna Lipstik yang Terbukti Membuat Wajah Cerah Seketika