SuaraSumut.id - Seorang jurnalis yang mengelola sebuah program berita lokal daring ditembak mati pada hari Senin (22/8/2022) di Meksiko Selatan. Wartawan itu adalah awak media ke-15 yang tewas sepanjang tahun ini di negara itu.
Para jaksa di negara bagian Guerrero mengatakan bahwa Fredid Román ditembak mati di ibu kota negara bagian itu, Chilpancingo.
Acara yang dikelola Román, The Reality of Guerrero, lebih banyak berfokus pada politik di tingkat negara bagian. Ia juga seorang kolumnis.
Guerrero adalah negara bagian di mana geng-geng narkoba, kelompok warga bersenjata dan kelompok-kelompok lainnya kerap bentrok. 2022 telah menjadi salah satu tahun dengan kematian wartawan yang paling banyak di Meksiko, yang kini dianggap sebagai negara paling berbahaya bagi wartawan di luar zona perang.
Baca Juga: Lagi 2 Jurnalis di Meksiko Tewas Ditembaki di Dalam Mobil
Para jaksa tidak segera memberikan rincian lebih lanjut mengenai pembunuhan Román. Menurut media lokal, korban sebelumnya menerbitkan surat kabar dengan nama yang sama. Ia ditembak di dalam mobilnya.
Mengutip Suara.com, pembunuhan itu terjadi hanya sepekan setelah wartawan independen Juan Arjón López ditemukan tewas di Sonora, negara bagian di perbatasan utara. Para jaksa mengatakan ia tewas akibat pukulan di kepalanya. Mayatnya ditemukan di San Luis Rio Colorado, yang berbatasan dengan Yuma, Arizona. Daerah ini telah dilanda kekerasan oleh kartel narkoba dalam beberapa tahun ini.
Pada Maret lalu, para sukarelawan menemukan 11 mayat di lubang pemakaman rahasia di kawasan gurun di dekat tempat pembuangan sampah di San Luis.
Pada awal Agustus, seorang wartawan termasuk di antara empat orang yang tewas di dalam sebuah toko bir di negara bagian Guanajuato, Meksiko Tengah.
Pihak berwenang mengatakan tidak diketahui apakah serangan itu terkait dengan pekerjaannya sebagai wartawan, perannya sebagai perwakilan bisnis setempat dalam merencanakan kegiatan mendatang atau hal lainnya.
Baca Juga: Lagi Jurnalis Ditembak Mati di Meksiko saat Berada di dalam Taksi
Meskipun kejahatan terorganisasi kerap terlibat dalam pembunuhan wartawan, para pejabat atau politisi kota kecil dengan motif politik atau kriminal kerap menjadi tersangka pelakunya. Para wartawan yang mengelola media berita kecil di pedalaman Meksiko merupakan sasaran empuk.
Jan-Albert Hootsen, perwakilan Meksiko untuk Komite Perlindungan Jurnalis, setelah pembunuhan terhadap Arjón López menulis bahwa “meskipun telah dilakukan beberapa penangkapan dalam kasus-kasus pembunuhan terhadap awak pers sebelumnya pada tahun ini, iklim impunitas terus menyulut serangan-serangan ini. (Sumber: VOA)
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Mobil Sekeluarga Tertabrak Kereta Api di Asahan, 1 Tewas dan 4 Luka-luka
-
3 Geng Motor Ditangkap Gegara Aniaya Pelajar di Asahan Sumut
-
Cuaca Ekstrem Landa Pematangsiantar, Satu Rumah Rusak
-
Arus Balik Lebaran 2025, Ribuan Kendaraan Lintasi Tol Kualanamu
-
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Medan di Momen Arus Balik Lebaran 2025 Normal