SuaraSumut.id - Nelayan di Medan, Sumatera Utara (Sumut) menjerit dengan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Kondisi ini membuat nelayan mau tidak mau membeli solar di agen dengan harga yang lebih mahal dari harga subsidi.
"Nelayan rasakan (kelangkaan solar) dalam hitungan tiga bulan ini, mereka belinya di agen-agen bukan di SPBN langsung," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Abdul Rahman kepada SuaraSumut.id, Jumat (2/9/2022).
Ia mengatakan nelayan sulit mendapatkan solar di SPBU, sedangkan pom bensin khusus untuk nelayan (SPBN) tidak tersedia di Medan Utara.
"Karena mereka beli di SPBN, namun SPBN gak ada, beli di SPBU gak boleh pakai jeriken," ujar Abdul.
Di tengah kondisi yang sulit ini, kata Abdul, akhirnya nelayan membeli BBM solar di agen dengan harga yang jauh lebih tinggi.
"Jadi terpaksalah mereka beli di agen-agen dengan harga tidak lagi seperti harga subsidi harganya Rp 7.000, Rp 6.500 per liter," jelas Abdul.
"Untuk mengatasi kelangkaan ini nelayan membeli solar dengan harga yang mahal untuk dapat melaut yang hasilnya belum pasti," sambungnya.
Abdul menjelaskan, nelayan tidak punya pilihan lain selain membeli solar di agen. Bayangkan saja setiap pergi melaut dari sore hingga pagi hari, satu perahu nelayan membutuhkan 30 liter solar.
"Berharap ada hasil bisa memberi anaknya makan, tak melaut dia mau makan apa juga kan," ucapnya.
Baca Juga: Ketika Pak Dirlantas Polda Metro Jajal Motor Drag Race, "Pegel Kaki"
Pemerintah diminta memberi solusi terkait hal ini, tidak sekadar memberikan BLT (bantuan langsung tunai) khususnya kepada nelayan.
"Jadi kalau ada rencana pemerintah kenaikan BBM, ya makin sulit tapi bagaimana pemerintah bisa kasih solusi ya, nelayan kecil ini lah bisa membantu dan mempermudah mereka mendapatkan BBM, itu gak ada masalah," ujarnya.
Abdul juga minta pemerintah untuk memberikan bantuan secara konkrit dengan menyediakan SPBU mini khusus untuk nelayan dan dengan harga terjangkau.
"Makanya kita bermohon kepada pemerintah kalau bisa dikasih-lah solusinya untuk rakyat kecil ini.Solusi yang kita harapkan mereka itu tetap mendapatkan minyak subsidi dan dibuatlah satu seperti pom mini (untuk nelayan)," katanya.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
Wapres Ma'ruf Amin Andalkan Pemberdayaan Nelayan Buat Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Pesisir
-
Wapres Ma'ruf Akui Potensi Besar Kelautan Belum Diimbangi Kesejahteraan Nelayan, Padahal Kerjanya Berisiko Tinggi
-
Nelayan Sampan di Pesisir Bali Barat Tetap Nekat Melaut Meski Cuaca Ekstrem
-
Hasil Tangkapan Ikan Nelayan di Aceh Timur Menurun Gegara Cuaca Buruk
-
Jeritan Rakyat Soal Rencana Kenaikan BBM: dari Nelayan sampai Sopir Angkot
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Bencana Alam Sumut: 209 Orang Luka-Luka, 60 Masih Hilang!
-
224 Desa di Aceh Belum Teraliri Listrik, Ini Kata Menteri Bahlil
-
Konektivitas Aceh Mulai Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Krueng Tingkeum Akhirnya Dibuka Lagi, Denyut Nadi Ekonomi Bireuen Aceh Berangsur Pulih
-
Tentara Bubarkan Aksi Massa Bawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Ini Kata Kapuspen TNI