SuaraSumut.id - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Oktavia Lilyasari, SpJP(K) menjelaskan sejumlah skrining untuk mendeteksi lebih awal penyakit jantung bawaan (PJB). Di antaranya, skrining premarital dan konseling genetik.
Oktavia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) mengatakan, pemeriksaan ini mencakup pencegahan beberapa kondisi faktor risiko sekaligus melibatkan promosi kesehatan baik untuk calon ibu maupun pasangannya.
"Misalnya diabetes. Kita bisa memberikan konseling bahwa ada kemungkinan bayi lahir dengan PJB atau bagaimana caranya kita mengontrol gula darah supaya kehamilan berlangsung lebih baik," ujar Ketua Panitia 31st ASMIHA itu dalam acara daring, Kamis (22/9/2022).
Selanjutnya skrining prenatal atau saat bayi masih di dalam perut ibunya. Tetapi, pemeriksaan ini hanya dapat mendeteksi 23 persen kemungkinan PJB.
"Mungkin saja ada beberapa PJB yang agak susah kita deteksi saat bayi masih di dalam perut ibu. Biasanya kami kerjakan dengan USG, kita lihat apakah ada malformasi dari jantung janin," kata Oktavia.
Skrining prenatal dilakukan pada periode 18-26 minggu masa kehamilan, sekitar trimester pertama tetapi dokter tetap harus melakukan evaluasi ulang pada trimester kedua.
Pada bayi yang baru lahir, dokter biasanya melakukan skrining menggunakan pulse oxymetri untuk mengukur saturasi oksigen bayi. Skrining ini dinilai cukup baik karena mempunyai sensitivitas sekitar 78 persen dan spesifisitas sekitar 99,7 persen.
"Biasanya kami kerjakan pada bayi-bayi minimal 24 jam setelah lahir atau sebelum pulang," tutur Oktavia.
Penyakit jantung bawaan merupakan suatu kelainan struktur jantung yang ditemukan sejak lahir, biasanya akibat adanya gangguan atau kegagalan pada struktur jantung pada fase awal perkembangan janin.
Baca Juga: Meski Lahir Sehat, Bayi Masih Berpotensi Idap Penyakit Jantung Bawaan
"Biasanya proses perkembangan organ janin itu terjadi pada trimester pertama, sehingga itu fase-fase rawan," demikian kata Oktavia. (Antara)
Berita Terkait
-
Menkes Budi Gunadi Sadikin Sedih, 14 Ribu Bayi Kelainan Jantung Bawaan di Indonesia Meninggal Setiap Tahun
-
Gejala Penyakit Jantung Koroner, Bukan Cuma Nyeri Dada di Sebelah Kiri Loh!
-
Penanganan Penyakit Jantung Bawaan yang Tepat Dapat Tingkatkan Usia Harapan Hidup Pasien
-
Sebagian Besar Gejala Penyakit Jantung Bawaan Sering Terabaikan, Apa Sebab?
-
Cegah Kematian Bayi karena Penyakit Jantung Bawaan, Kenali Tandanya Sejak Dini
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dirut Pegadaian Serahkan Bantuan untuk Korban Bencana Sumut
-
Telkomsel Pulihkan 21 Site di Aceh Tamiang dan Salurkan Bantuan Sosial
-
Jelang Natal, Asian Agri Adakan Pasar Murah Minyak Goreng di Labusel
-
Puncak HUT Ke-68, Dirut Pertamina Kawal Misi Kemanusiaan di Aceh
-
Anak Perempuan Diduga Bunuh Ibu Kandung di Medan Ternyata Masih SD, Motifnya?