Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 03 Oktober 2022 | 12:35 WIB
Edy Rahmayadi Soal Tragedi Kanjuruhan Malang: Tragedi yang Sangat Menyesakkan Dada
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. [dok Pemprov Sumut]

Kapolda Jatim Nico Afinta mengaku sejumlah petugasnya menembakan gas air mata ke arah tribun penonton yang diisi Aremania, pendukung Arema FC, pada Sabtu (1/10/2022) malam.

Nico mengaku, saat pertandingan lanjutan Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya berjalan lancar. Hasil akhir dengan kemenangan Persebaya 3-2 membuat sejumlah pendukung Arema kecewa.

Lantaran suporter turun ke lapangan, petugas berusaha melakukan pengalihan agar para suporter tidak turun dan mengejar pemain. Akhirnya gas air mata pun ditembakan ke arah penonton.

Ia mengklaim bahwa penembakan gas air mata dilakukan lantaran pendukung tim berjuluk Singo Edan telah melakukan tindakan yang dinilai membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

Baca Juga: Najwa Shihab Disebut Hilang Kesabaran lalu Penjarakan Nikita Mirzani, Benarkah?

"Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," katanya melansir Antara Minggu (2/10/2022).

Bupati Malang M Sanusi memastikan, seluruh biaya pengobatan suporter yang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit ditanggung sepenuhnya Pemkab Malang.

"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.

Load More