Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Sabtu, 15 Oktober 2022 | 11:18 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menggendong bayi yang ibunya meninggal di Mandailing Natal. [Instagram @edy_rahmayadi]

SuaraSumut.id - Momen haru terjadi saat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyaksikan proses vaksinasi bayi di Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut).

Edy terenyuh melihat seorang bayi berusia 2,5 bulan bernama Hilmi menangis saat disuntik vaksin. Dirinya lalu mencoba menenangkan bayi yang menangis dengan menggendongnya.

"Ibunya meninggal Pak, pas melahirkan," kata Suryani Batubara, bibi bayi kepada Edy seperti dilihat dari Instagram miliknya, Sabtu (15/10/2022).

Mendengar penuturan bibinya itu, Edy kemudian bertanya apakah bapak bayi itu masih ada.

Baca Juga: Tak Ingin Ambil Risiko, Nelayan Natuna Berhenti Melaut karena Gelombang Tinggi

"Bapaknya mana?," tanya Edy.

Keluarga sang bayi lalu menjawab kalau bapak dari bayi masih hidup dan sedang bekerja di perkebunan. Mantan Pangkostrad TNI ini tampak bersedih melihat nasib bayi itu. Dirinya pun berniat untuk mengadopsi bayi itu sebagai cucunya.

"Alamak kasihannya, untuk saya aja?" tanya Edy.

Sambil terus menggendong bayi, Edy berjalan kaki dari lokasi vaksinasi menjumpai istrinya Nawal Lubis yang berada di dalam rumah Huta Godang Ulu Pungkut.

"Waktu melahirkan emaknya meninggal," kata Edy kepada istrinya.

Baca Juga: Perintah Tegas Jokowi ke Polisi; Peka, Hentikan Pungli, Kesewenangan, Gagah-gagahan

Nawal yang juga haru melihat nasib bayi itu lalu mengambilnya dari tangan Edy dan gantian menggendong.

Meski begitu perhatian Edy terus tertuju kepada Hilmi. Dirinya terus mengusap kepalanya. Niatnya untuk mengadopsi sang bayi tidak terkabul, karena keluarga masih sanggup merawat Hilmi.

"Itulah pada akhirnya, Hilmi dan kakaknya dirawat oleh uwaknya, Suryani Batubara sampai saat ini. Selain juga karena ayah mereka berdua sedang bekerja di perkebunan Sosa," tulis Edy.

Meski sudah tidak memiliki anak, namun secara ajaib sang bibi mampu memberikan ASI kepada keponakannya.

Edy percaya jika hal itu terjadi atas kasih sayang dan keikhlasan Suryani dalam merawat bayi tersebut.

"Qadarullah, meskipun Suryani sudah tidak ada lagi anaknya yang menyusu, tapi entah kenapa Suryani mampu memberi ASI untuk keponakannya, Hilmi," terang Edy.

"Saya begitu terharu sekali melihat kasih sayang yang begitu besar dari seorang uwak kepada keponakannya ini. Kisah ini diketahui semua warga di Ulu Pungkut, mereka percaya air ASI Suryani muncul karena keikhlasannya merawat Hilmi..Masya Allah Tabarakallah," sambungnya.

Load More