SuaraSumut.id - Penggerebekan yang dilakukan petugas kepolisian di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, berujung maut, Senin (14/11/2022).
Seorang pria berinisial I alias N (40) meninggal dunia diduga setelah timah panas polisi menerjang lehernya. I sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak tertolong.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang mengatakan, peristiwa bermula saat petugas mendapat informasi adanya peredaran barang haram di lokasi tersebut.
"Saat itu I berada di rumahnya. Petugas melakukan pengerebekan, namun I melarikan diri," katanya di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
Saat melarikan diri, kata Faisal, I disebut sempat melemparkan bungkusan ke tanah. Petugas yang melihat lalu mengamankan bungkusan itu. Sedangkan petugas lainnya melakukan pengejaran terhadap I.
"Setelah diperiksa ternyata bungkusan itu berisi barang berbentuk kristal putih diduga sabu dengan berat kotor 20,91 gram," ungkapnya.
Faisal melanjutkan, petugas terus melakukan pengejaran terhadap I. Menurutnya, saat itu I melawan dengan mengeluarkan senjata tajam.
"Saat melakukan pengejaran, I melakukan perlawanan menggunakan pisau. Kemudian terjadi pergumulan antara I dengan petugas," ungkapnya.
Tarik menarik senpi hingga meletus
Baca Juga: Rusia Tegaskan Kabar Menlu Sergey Lavrov Masuk RS Adalah Hoax
Dalam pergumulan itu, Faisal mengatakan, I juga mencoba merampas senjata api (senpi) yang berada di pinggang petugas.
"Saat bergumul I berusaha meraih senjata api milik anggota, sehingga tejadi tarik menarik," jelasnya.
Tiba-tiba senpi milik anggota polisi tersebut meletus. Pelurunya mengenai leher I.
"Dari tarik menarik itu senjata anggota meletus dan mengenai bagian leher dari tersangka," ucapnya.
"Pada anggota kita ingin mengamankan I, ada beberapa oknum warga datang membela. Mereka ramai-ramai melempari anggota dengan batu. Sehingga anggota kita mundur untuk menyelamatkan diri," imbuhnya.
Alhasil, I tergeletak di TKP. Oleh keluarga dan dibantu warga, I dibawa ke rumah sakit terdekat.
Berita Terkait
-
Satu Penumpang Perahu Pembawa Rombongan Pesta di Solok Selatan Ditemukan Tewas
-
Kata Pengamat, Keluarga Tewas di Kalideres Penganut Paham Akhir Dunia?
-
Satu Keluarga Tewas di Kalideres Diduga Penganut Paham Apokaliptik, Kriminolog UI: Mirip Kelompok di Guyana
-
Janazah Satu Keluarga Tewas di Perumahan Citra Garden 1 Kalideres Belum Dipulangkan, Begini Penjelasan Polisi
-
Buntut Penemuan Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ketua RT dan RW Diminta Aktif Berinteraksi dengan Warga
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Gubernur Aceh: Bupati Cengeng Hadapi Bencana Lebih Baik Mundur!
-
Benarkah 250 Warga Kampung Dalam Meninggal Akibat Banjir Aceh Tamiang?
-
Benarkah Aparat Menjual Beras Bantuan Bencana di Aceh Tengah?
-
Tim SAR Gabungan Temukan 1 Korban Banjir Lagi di Tapsel
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga