SuaraSumut.id - Serangan ulat bulu terjadi di Desa Sei Nangka, Kecamatan Sei Kepayang Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Hal ini membuat 200 kepala keluarga (KK) resah. Sampai-sampai ada warga yang harus mengungsi ke kediaman keluarganya.
Al Khusairi Sitorus, Badan Pengawas Desa (BPD) Desa Sei Nangka mengatakan, serangan ulat bulu telah terjadi sejak 25 Maret 2023. Dugaannya, ulat bulu itu terbawa angin hingga hinggap di kediaman warga.
"Kemungkinan dibawa angin. Karena ulat bulu ini banyak di pohon berombang ini. Nah pas angin kencang, sepertinya ulat bulu itu menempel di rumah warga," jelas Khusairi Sitorus saat dihubungi suarasumut.id, Senin (2/4/2023).
Ulat bulu tersebut, kata khusairi, tidak hanya berada di bagian luar rumah, tetapi juga masuk ke dalam hingga ke kamar. Peristiwa itu juga memaksa warga untuk mengungsi. Teror ulat bulu ini juga menyebabkan warga gatal-gatal.
"Ada juga warga yang kena. Gatal-gatal. Tapi kalau ulat bulu inikan gatalnya satu hari aja bang," paparnya.
Untuk mengatasi hal itu, ia pun telah melaporkan situasi yang terjadi kepada lurah, camat hingga pihak Pemerintah Kabupaten Asahan.
Pihak Pemkab sudah merespons laporan itu dengan menurunkan tim ke Desa Sei Nangka. Tim yang turun telah melakukan penanganan dini dengan cara penyemprotan anti hama.
"Tadi sudah dilakukan penyemprotan oleh Tim BPBD Asahan yang turun bersama pihak terkait lainnya. Penyemprotan berlangsung sejak pukul 10 pagi hingga 12," ujar Al Khusairi Sitorus
Agar tidak terjadi lagi hal serupa, kata Khusairi, warga meminta agar pohon berombang yang diduga tempat bersarangnya ulat bulu untuk ditebang.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Bingkisan Lebaran yang Bermanfaat, Dijamin Unik dan Kekinian!
Langkah itu merupakan upaya lanjutan yang akan dilakukan jika cara penyemprotan gagal dan ulat bulu masih muncul.
Khusairi menduga tidak hanya Desa Sei Nangka saja yang mengalami teror ulat bulu. Karena ada beberapa desa lainnya yang juga terdapat pohon berombang.
Sementara itu, info yang diperoleh dari Camat Sei Kepayang Barat, Suwage, peristiwa serupa juga dialami Desa Sijawi-jawi. Ada 30 KK yang terdampak teror ulat bulu ini.
"Di Dusun III ada 100 KK, dan Dusun IV ada 140 KK yang terdampak di Desa Sei Nangka. Sedangkan di Dusun II Desa Sijawi-jawi, terdapat 30 KK," ungkap Suwage.
Ia juga menyatakan, warga sudah cukup lama hidup dengan hama ulat bulu. Bahkan, kini telah muncul penyakit gatal-gatal yang ditandai dengan munculnya bercak merah pada kulit.
"Sudah ada fasilitas kesehatan atau posko untuk layanan kesehatan gratis untuk penyakit gatal-gatal karena ulat bulu ini. Sehingga, bila sudah menemukan keluhan tersebut, segera membawa ke posko yang kami sediakan," katanya.
Berita Terkait
-
Pembawa Wabah? Begini Fakta Sebenarnya Kemunculan Rat King atau Raja Tikus
-
Waspada! Jangan Sampai Wabah Flu Burung Masuk Kota Pekanbaru
-
The Last of Us, Bertahan Hidup Di Tengah Wabah Jamur Cordyceps
-
Link Nonton Happiness Full Episode HD Sub Indo, Drama Korea tentang Wabah Zombie
-
6 Fakta Wabah Kencing Tikus Terjang Pacitan, Berpotensi Jadi Kejadian Luar Biasa
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih