Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Minggu, 09 Juli 2023 | 14:21 WIB
Pelaku perampokan tewas ditembak terkapar di kamar mayat RS Bhayangkara Medan. [Dok.Istimewa]

SuaraSumut.id - Polisi mengungkap kasus perampokan bersenjata api (senpi) yang beraksi di sebuah salon di Jalan Flamboyan Raya, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Seorang pelaku terpaksa ditembak mati. Dia bernama Bima Bastian alias Jarot.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa mengatakan, ada enam pelaku perampokan yang diamankan, satu diantaranya tewas ditembak mati karena melawan saat disergap.

"Para pelaku diamankan Sabtu (8/7/2023) malam kemarin," ujarnya lewat keterangan tertulis kepada SuaraSumut.id, Minggu (9/7/2023).

Baca Juga: Tukang Bakso Kojek di Medan Ditangkap Usai Cabuli Gadis 14 Tahun

Ia mengatakan kelima pelaku yang diamankan yakni, Hairil Nazri alias Toeng, Fajar Ari Wibowo alias Cimin, Muhammad Norman alias Wak Slow, Iman Setiawan alias Iman dan Ari Wirana alias Ari.

Dari para pelaku perampokan ini polisi mengamankan barang bukti 2 pucuk senjata jenis airsoft gun, uang tunai Rp 307 ribu.

"Dan juga 2 sepeda motor beserta STNK-nya, dan beberapa kunci L," imbuhnya.

Diketahui, kawanan perampok bersenjata api (bersenpi) menyatroni sebuah salon di Jalan Flamboyan Raya Medan. Aksi perampok ini terekam kamera CCTV dan menjadi viral di media sosial.

Rekaman CCTV ini diunggah oleh akun instagram @medantimes, Selasa (4/7/2023) menunjukkan sejumlah orang sedang berada di dalam salon, tiba-tiba berlarian karena kedatangan pria yang diduga pelaku perampokan. 

Baca Juga: Dandim Bentak Pelaku Begal yang Tewaskan Mahasiswa UMSU: Bertobat Kau!

Dalam video tersebut, pelaku terlihat berjumlah dua orang memakai helm hitam masuk ke dalam salon dan langsung menodongkan benda berbentuk senjata api (senpi) mirip pistol ke arah pekerja salon. 

Sejurus kemudian, pelaku lalu mengacak-acak dan mengambil sesuatu dari meja di salon. Usai menggasak harta benda korban, pelaku lalu meninggalkan lokasi kejadian. 

Kontributor : M. Aribowo

Load More