Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Rabu, 29 November 2023 | 00:45 WIB
Pengungsi Rohingya saat mendarat di kawasan pesisir pantai Kabupaten Pidie, Aceh Selasa (14/11/2023). [Antara]

SuaraSumut.id - Tujuh pengungsi Rohingya kabur dari tempat penampungan sementara di bekas kantor imigrasi Kota Lhokseumawe, Aceh. Mereka yang kabur semuanya berjenis kelamin laki-laki.

"Kita menduga mereka melarikan diri," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemko Lhokseumawe, Darius melansir Antara, Rabu (29/11/2023).

Kaburnya ketujuh pengungsi Rohingya itu diketahui saat petugas hendak membagikan makanan pada Senin 27 November 2023.

Petugas mendapati pengungsi tersisra 507 orang dari total awal 514 orang yang ditempatkan. Diduga mereka yang dapat melarikan diri karena bantuan orang lain.

Hal itu dikuatkan dengan keterbatasan para pengungsi Rohingya yang menguasai wilayah Aceh. Selain itu, mereka juga sangat sulit berkomunikasi akibat keterbatasan bahasa.

"Sehingga, para imigran Rohingya itu membutuhkan orang lain untuk membawa mereka kabur dari tempat pengungsian tersebut," ujarnya.

Kasus pengungsi melarikan diri karena pengamanan yang masih kurang jika dikaitkan dengan jumlah pengungsi mencapai 514 orang, apalagi pagar lokasi tempat penampungan juga tidak memadai.

"Kita lihat juga dari sisi pagar pengamanan ini masih kurang ya, jadi memang agak kurang. Kemudian di personel pengamanan juga agak tidak memadai untuk pengamanan pengungsi sebanyak ini," katanya.

Penjagaan lokasi pengungsian hanya dilakukan oleh pihak kepolisian, satpam, UNHCR, IOM serta bantuan anggota yayasan. Karena itu diharapkan kerjasama seluruh elemen agar pengamanan lebih baik.

"Kerjasama lebih maksimal dari seluruh elemen diharapkan untuk pengamanan Rohingya guna mengantisipasi adanya perdagangan manusia oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan," katanya.

Load More